Sekilas
Pulau Nyang-Nyang adalah satu dari gugusan Kepulauan Mentawai. Keberadaanya telah dikenal hingga ke mancanegara sebagai surganya bagi peselancar. Mereka menyebut-nyebut bahwa ombak di Mentawai sebagai terbaik ketiga di dunia setelah Hawaii dan Tahiti. Pulau Nyang-Nyang dengan panorama alamnya yang eksotis berada tepat di Kecamatan Siberut Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.
Keindahan Pulau Nyang-Nyang telah menawan hati penyambangnya, terutama peselancar yang gemar menaklukkan ombak dengan sebuah papan. Hamparan pasir putih membingkai tepian pulau ini dilengkapi hutan hijau dan barisan pohon kelapa. Langit biru di atasnya menjadi pemadangan tropis yang menyejukkan mata. Udara yang masih segar dan angin yang meniup lembut sungguh menyejukkan bagi mereka yang mendamba ketenangan alam yang menawan. Belum lagi, air laut yang jernih disempurnakan suara debur ombak saling bergulungan. Inilah suguhan alam yang akan membuat Anda betah berlama-lama menikmatinya.
Terdapat banyak titik berselancar di Kepulauan Mentawai, yaitu sekira 400 titik, termasuk di Pulau Nyang-Nyang. Pada musim ombak, biasanya pertengahan tahun (Juni-Agustus), ombak di sekitar Pulau Nyang-Nyang dapat mencapai ketinggian 4 meter. Beberapa ombak menantang di pulau kecil ini di antaranya adalah Nifusi, Bank Vaults, Pit Stop, E Bay, dan Beng-Beng.
Perihal penamaan ombak ini, biasanya dinamai peselancar yang berhasil menaklukan ombak tersebut. Biasanya peselancar mengadakan lomba sesama mereka untuk memenangkan tantangan menaklukan ombak-ombak besar dan tinggi.
Dinamakan Bank Vaults karena ombaknya bersifat mengunci seperti halnya ruang penyimpanan uang di bank. Pit Stop adalah lokasi berselancar pertama yang akan dijejak wisatawan dari Desa Muara Siberut setibanya di Pulau Nyang-Nyang. E Bay mengacu pada nama emerald (zamrud) atau dapat juga mengacu pada huruf E, bentuk titik ini jika dilihat dari atas. Ombak Beng-Beng mendapatkan namanya dari karakteristik air di sekitar lokasi yang berwarna kecoklatan seperti halnya warna makanan ringan bermerk sama. Beng-beng termasuk jenis ombak yang hanya boleh dijajal peselancar berpengalaman sebab ombaknya besar dan bebatuan karang di titik tersebut patut diwaspadai.
Lokasi berselancar di Kepulauan Mentawai, termasuk di Pulau Nyang-Nyang, disebut-sebut sebagai salah satu lokasi selancar terbaik di dunia. Surga para peselancar ini konon baru ‘ditemukan’ tahun 1990-an. Sebelumnya, tidak ada yang berselancar di kawasan cantik ini. Akan tetapi, sekarang Pulau Nyang-Nyang adalah pulau impian peselancar lokal maupun mancanegara. Bahkan, Pulau Nyang-Nyang lebih sering dikunjungi wisatawan mancanegara yang telah mendengar pesona dan kedahsyatan ombak menantang. Sejumlah peselancar terbaik nasional dan dunia seperti Rizal Tanjung, Kelly Slater dan Andy Irons sering terlihat datang ke Kepulauan Mentawai untuk menantang dan mengasah keahlian sambil menjadi lawan tanding bagi peselancar lokal.
Kegiatan
Keragaman ombak yang menantang untuk ditaklukan peselancar adalah daya tarik utama Pulau Nyang-Nyang dan sekitarnya. Kondisi pantai yang masih alami, bersih, serta memesona adalah bonus lain yang mengundang wisatawan ke Pulau Nyang-Nyang.
Selain berselancar, berkeliling di pulau kecil ini dalam waktu singkat juga akan menjadi kegiatan menarik. Pulau ini adalah juga lahan penduduk lokal menanam kelapa. Pada waktu-waktu tertentu, Anda akan berjumpa petani kelapa yang memanen kelapa dengan cara memanjat dan memetiknya hanya dengan bantuan galah.
Di sore hari, setelah lelah berburu ombak, Anda dapat bersantai sambil menikmati indahnya Matahari tenggelam sambil minum air kelapa muda. Untuk makan malam, belilah ikan segar hasil tangkapan penduduk. Apabila membutuhkan bantuan dalam memasak dan mengolah makanan, Anda dapat meminta bantuan penduduk dengan membayar jasa mereka. Bahan makanan seperti beras, mie instan, air minum, sayuran, makanan kaleng, dan lainnya dapat dibeli di Muara Siberut.
Apabila kurang berminat dengan kegiatan berselancar, jangan khawatir. Pantai dan pemandangan yang indah adalah tempat rekreasi yang menyenangkan. Anda dapat pula melakukan scuba diving, snorkeling, atau memancing.
Untuk melihat langsung kehidupan masyarakat lokal yang juga menarik dan eksotik dengan kekayaan budayanya maka Anda dapat mengunjungi pulau-pulau besar lainnya. Pulau-pulau tersebut adalah Pulau Siberut, Sipora, Kepulauan Pagai Utara, dan Kepulauan Pagai Selatan.
Akomodasi
Pengunjung yang mendatangi pulau ini rata-rata menghabiskan waktu seminggu meski dengan fasilitas sederhana. Atau bisa saja justru mungkin ketenangan dalam kesederhanaan-lah yang menjadi magnet lain dari pulau cantik ini.
Wisatawan biasanya menginap di pondok-pondok kayu yang disewakan penduduk dengan tarif ekonomis. Akan tetapi, bagi yang ingin menginap di resort, terdapat pula resort yang dapat diandalkan sebagai pilihan akomodasi. Salah satunya adalah Pitstop Hill Mentawai (http://pitstophill.com/accomodation.html), email: info@pitstophill.com.
Berkeliling
Tidak hanya memburu ombak di Pulau Nyang-Nyang, Anda dapat menjajal lokasi berselancar lainnya di sekitar Nyang-Nyang, seperti Pulau Karangmajat, Pulau Masilok, Pulau Muaro Limo, Pulau Mainuk, Pulau Botik, Pulau kroniki, dan lain-lain.
Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, terdapat sejumlah titik berselancar (sekira 400) yang tersebar di Kepulauan Mentawai. Masing-masing pulau menawarkan keragaman ombak besar yang menantang nyali dan keahlian tiap peselancar. Jenis-jenis ombak tersebut diberi nama peselancar sendiri. Biasanya mereka yang berhak memberi nama adalah peselancar yang berhasil menaklukkan ombak dalam suatu perlombaan antarpeselancar.
Di Pulau Karangmajat, misalnya, dikenal beberapa ombak dengan nama 4 Bobs, Rifles, John Candy, Karambak Left, Pistol, Resort Black, Crystal, dan No Kandui. Ombak Rifles adalah ombak yang berkecepatan tinggi dan karenanya disebut dengan ombak kualitas bintang 5. Rifles sebaiknya hanya boleh dijajal oleh peselancar berpengalaman. No Kandui berasal dari frasa “no one can do it”, mengingat betapa menantangnya ombak yang satu ini.
Di Pulau Muaro Limo, dikenal dengan adanya ombak bernama Eret dan Portugal. Sementara di Pulau Kroniki, ada ombak yang dinamakan Burger World dan McDonalds. Ombak Aduai dapat diburu di Pulau Mainuk, sementara ombak Nafi Rise, Masilo Wave, dan Andy Right dapat diburu di Pulau Masilok.
Transportasi
Pulau Nyang-Nyang dapat ditempuh menumpang perahu bermotor dari Muara Siberut. Berjarak sekira 21 mil dari Muara Siberut, tarif sewa perahu adalah sekira Rp400.000,- hingga Rp500.000,- untuk satu kali perjalanan. Lama perjalanan dari Muara Siberut ke Pulau Nyang-Nyang sekira 1 jam.
Apabila menumpang perahu boat besar, lama perjalanan mencapai 2 jam. Perahu boat besar dapat ditumpangi maksimal 8 orang dengan harga sewa Rp600.000,- hingga Rp800.000,- untuk sekali perjalanan. Datang bersama sekelompok teman tentu akan meringankan biaya perjalanan dengan perahu ini.
Tips
Bulan Juni hingga Agustus adalah saat terbaik untuk mengunjungi Pulau Nyang-Nyang dan berselancar.
Bawalah bekal bahan makanan dan minuman apabila hendak menginap di Pulau Nyang-Nyang. Tidak ada toko atau pun sumber air tawar di Pulau Nyang-Nyang.
Anda dapat meminta penduduk untuk memasak makanan dengan membayar sejumlah uang. Lauk utama biasanya adalah menu santapan laut (ikan), karenanya bagi yang tidak suka ikan hendaknya membawa bahan lauk lainnya.
Selain memastikan membawa sunblock, penting pula membawa krim anti nyamuk sebab di Kepulauan Mentawai terkenal banyak nyamuk.
Saat berselancar, berhati-hatilah dengan batuan karang yang akan membahayakan peselancar.
Bagi Anda yang ingin membeli oleh-oleh sebagai kenangan, di pulau ini Anda dapat bertemu pedagang cenderamata, seperti kaus atau baju, gelang-gelang, maupun ukiran khas Mentawai berbentuk orang yang mendayung sampan.