Pemerintah Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, menggelar Festival Pasir Putih yang menjadi bagian dari Horas Calendar of Event Danau Toba 2017. Acara ini digelar pada 25 Maret 2017 di Pantai Pasir Putih Situngkir, Kabupaten Samosir. Diharapkan festival ini dapat menjadikan seni budaya, alam, dan situs sejarah di Samosir sebagai tujuan wisata Danau Toba.
Festival Pasir Putih merupakan bagian ajang yang diisi berbagai perlombaan menarik dan seru yang merupakan kebiasaan orang Batak pada masa lampau, seperti Martonggo Raja. Agenda tersebut diawali dengan menguras danau, yaitu praktik pembersihan dan repurifikasi secara simbolik untuk menghormati lingkungan danau yang diwujudkan dengan pertunjukan ritual dan budaya lokal.
Pulau Samosir adalah sebuah pulau vulkanik di tengah Danau Toba di provinsi Sumatera Utara. Sebuah pulau dalam pulau dengan ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut menjadikan pulau ini menjadi sebuah pulau memikat karena terdapat dua buah danau kecil, yaitu Danau Sidihoni dan Danau Aek Natonang yang mendapat julukan “danau di atas danau”.
Pulau Samosir sendiri terletak dalam wilayah Kabupaten Samosir yang baru dimekarkan pada tahun 2003 dari Kabupaten Toba-Samosir. Kekayaan obyek wisata di Pulau Samosir tidak hanya pada panorama Danau Toba dan gunung di sekitarnya, tapi juga obyek wisata budaya. Ada beberapa desa yang masih mempertahankan tradisi leluhur sehingga tempat ini bagai Permata di tengah Danau Toba.
Desa Ambarita yang berada di Pulau Samosir menjadi satu tempat wisata sejarah yang wajib dikunjungi, karena terdapat situs peninggalan sejarah di masa Raja Sidabutar yang dipercaya menjadi manusia pertama yang menginjakkan kaki di pulau tersebut. Makam Raja Sidabutar, yang berusia 450 tahun dan rumah adat Batak yang masih terpelihara hingga sekarang.
Sigale-Gale artinya lemah gemulai adalah salah satu kesenian tradisional masyarakat suku Batak di Samosir, sigale-gale sendiri merupakan sebuah boneka kayu berbentuk manusia yang digerakan serta menari dengan diiringi oleh musik tradisional. Tarian ini biasanya sering ditampilkan di berbagai acara adat, acara budaya, bahkan menjadi salah satu daya tarik pulau Samosir.
Ada beberapa cara menuju Pulau Samosir, dapat memanfaatkan penerbangan ke Bandara Internasional Kuala Namu kemudian melanjutkan dengan bus Paradep menuju ke Pematang Siantar untuk di Simpang Dua Taksi Parapat. Berikutnya lanjutkan dengan taksi ke Parapat yang jaraknya sekitar 1 jam lalu menyeberang ke Pulau Samosir.