103 Pebalap dari 29 Negara Beradu Cepat di Tour de Singkarak 2017

Lomba balap sepeda internasional Tour de Singkarak (TdS) 2017 di Sumatera Barat, 18-26 November digelar dan diikuti sekira 103 pebalap dari 29 negara yang mengawali balapan di depan Istano Basa Pagaruyung, Tanah Datar. Tour de Singkarak merupakan ajang olah raga balap sepeda terbaik di Indonesia yang dikawinkan dengan pariwisata. Tujuan lomba ini diharapkan dapat meningkatkan pariwisata Indonesia, khususnya Sumatera Barat. Seperti tahun-tahun sebelumnya, kegiatan ini menjadi pusat perhatian media dari dalam dan luar negeri dengan dampak pemberitaan yang besar dan positif.

Tour de Singkarak 2014IMG_2237_Him

TdS tidak hanya akan menawarkan persaingan sengit antara pebalap tetapi juga merupakan kesempatan untuk mengungkap keajaiban dan keindahan tersembunyi dari Pesisir Pantai Selatan Sumatera di Kabupaten Pariaman hingga ke Puncak Lawang di Kabupaten Agam. Rute balap TdS juga melewati empat buah danau yang indah yaitu: Danau Singkarak, Danau Maninjau, Danau Dibawah dan Danau Diateh (Danau Kembar). Pebalap juga disuguhi tampilan budaya, menyambangi langsung rumah gadang termegah di Istana Pagaruyung, serta tentunya tidak melewatkan mencicipi beragam kuliner lezat khas Tanah Minang.

Tour de Singkarak selain telah mempromosikan Sumatera Barat juga memacu pembangunan infrastruktur daerah dan membuka akses wilayah untuk pasar dan investasi. Secara bertahap kegiatan ini akan melahirkan dampak multiplier efek ekonomi diantaranya bagi perhotelan, transportasi, kuliner, kerajinan, dan tujuan wisata. Bagi masyarakat Sumatera Barat sendiri, mega event ini akan memberi dampak positif bagi beragam usaha ekonomi kreatif di sekitar wilayah yang dilalui oleh rute balapnya.

 

Tim yang akan bertarung TdS 2017 adalah United Bike Kencana Indonesia, Terengganu Cycling Team Malaysia, KFC Cycling Team Indonesia, 7 Eleven Filipina, Thailand Continental Cycling Team, Padang Roadbike Bank Nagari, VIB Bikes Bahrain, BRCC Banyuwangi. Berikutnya Gapyeong Cycling Team Korea, Embarce The World Cycling Jerman, Tabriz Shahrdary Team Iran, Qinghai Tianyoude Cycling Team China, Team Sapura Cycling Malaysia, Bike Life -Dong Nai, Team Procyclingstats.com, CCN Cycling Team Indonesia, PGN Indonesia dan Selection of Wjicf. Jepang.

“Ada 19 tim yang turun di Tour de Singkarak 2017 yang terdiri dari sembilan tim kontinental dan 10 tim undangan termasuk lima tim dari Indonesia. Semuanya telah datang di sini,” kata Race Director Jamaluddin Mahmood saat memberikan penjelasan.

Kesiapan tim didukung penuh dengan persiapan di lapangan seperti yang disampaikan Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit. Menurut dia, secara teknis persiapan sudah tidak ada masalah dan yang belum tuntas diharapkan selesai sesuai jadwal.

“Memang masih ada perbaikan jalan di Solok Selatan dan saya saat ini terus melakukan komunikasi ke Bupati. Semoga pada hari H (etape lima), jalan bisa digunakan untuk kejuaraan internasional ini,” katanya.

Nasrul Abit mengatakan jika balapan tahun ini ada 18 kabupetan/kota di Sumatera Barat yang dilewati. Hanya satu kabupetan yang tidak dilewati yaitu Mentawai. Sepanjang perjalanan, pebalap akan disuguhkan lokasi wisata yang selama ini menjadi ikon Ranah Minang. Pengenalan wisata ini sangat didukung penuh Kementerian Pariwisata. Melalui Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esty Reko Astuty menyamput positif persiapan yang dilakukan oleh tuan rumah Sumatera Barat. Apalagi kejuaraan ini dimulai di salah satu ikon Ranah Minang yaitu Istano Basa Pagaruyung.

“Tujuan utamanya memang untuk mengenalkan destinasi wisata terutama di Sumatera Barat. Berhubung menggandeng sport, maka harus dilakukan secara profesional. Makanya kami menggandeng pak Jamal (Race Director), UCI bahkan pernah menggandeng ASO,” katanya.

Sementara itu, Wakil Bupati Tanah Datar Zuldafri Darma mengaku bangga wilayahnya menjadi pembuka kejuaraan bergengsi yang masuk edisi ke sembilan ini. Menurut dia, TdS memang memberi dampak positif pada kunjungan wisata maupun perkembangan fasilitas pendukung termasuk hotel.

“Salah satu yang indah di dunia ada di sini yaitu Istano Basa Pagaruyung. Dengan adanya TdS perkembangan hotel juga pesat dan selalu penuh. Ini salah satu dampak positif yang kami dapat,” katanya.

Bagi peserta lomba, Tour de Singkarak menyajikan sebuah kompetisi balap sepeda yang menarik dan menantang. Mereka diajak menyusuri beragam lansekap alam dan pedesaan yang indah di Sumatera Barat. Lomba balap sepeda internasional ini tidak hanya akan menawarkan persaingan sengit antara pebalap tetapi juga merupakan kesempatan untuk mengungkap keajaiban dan keindahan tersembunyi di Tanah Minang.

Tour de Singkarak setiap tahun selalu menyajikan rute balapan yang menantang. Ajang ini begitu ketat dan seru dalam persaingannya dimana karakteristik lintasan balap menjadi penyebab tidak adanya dominasi dari satu pebalap. Bagi pebalap sepeda yang pernah mengikuti ajang Tour de Singkarak, balapan tersebut selalu memberi kenangan dengan Kelok 44, Kelok 9, dan tanjakan mematikan di Bukit Sileh. Selain itu, mereka juga menikmati keindahan Sumatera Barat, seperti Danau Singkarak, Danau Kembar, Lembah Harau, Danau Maninjau dan Puncak Lawang, Jam Gadang Bukittinggi, Sawahlunto, Istano Basa Pagaruyung, dan lainnya. Digelarnya kejuaraan internasional ini diharapkan mampu meraih wisatawan manca negara ke Sumatera Barat sebanyak 100 ribu orang untuk tahun ini. Sedangkan untuk wisatawan nusantara ditargetkan mampu menembus angka delapan juta.

Untitled