Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Utara, bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata RI meluncurkan Calender Event of Toba Tahun 2017 di Balairung Soesilo Soedarman, Jakarta, Senin (20/3). Ada 10 acara pariwisata unggulan terangkum di dalamnya, yaitu: Festival Pasir Putih ( 25 Maret), Festival Gondang Naposo (29-30 April), Samosir Band Festival (12-13 Mei), Batak Fiesta (27-29 Juni), Horja Bius Mangalahat Horbo (7-8 Juli), Samosir Music International ( 12 Agustus), Samosir Lake Toba Ultra Marathon (22-23 September), Samosir Jazz Season.
Dalam sambutannya, Menpar Arief Yahya menjelaskan bahwa di era digital terjadi perubahaan mendasar bagi wisatawan, terutama wisatawan muda, dalam melakukan perjalanan (travel) yang mengandalkan digital; dimulai dari mencapai informasi (searching) destinasi yang akan dikunjungi; kemudian menetapkan pilihan atau melakukan booking; hingga membayar (payment) paket wisata dilakukan via oline.
“Ketika searching tidak mendapatkan jadwal yang pasti, jangan harap para travellers akan mau datang. Para travellers itu membuat planning untuk berwisata jauh hari sebelumnya. Masing-masing negara pun punya kebiasaan season yang berbeda-beda. Mereka akan searching, booking, sampai payment via online. Anda bisa bayangkan, kalau berubah tanggal, mereka akan sangat kerepotan,” papar Arief Yahya.
Menpar menjelaskan lebih jauh tentang perkembangan pengelolaan destinasi Danau Toba dari hasil rapat terbatas (Ratas) yang dilakukan baru-baru antara lain; perlu dilakukan percepatan dalam penyiapan/penyelesaian legalitas lahan di Zona Otoritas dengan melibatkan KemenLHK; penguatan dari sisi organisasi yakni menjadi Badan Layanan Umum (BLU) maupun peningkatan anggaran Badan Otorita Pengelola Kawasan Pariwisata Danau Toba (BOPKPDT).
“Agar ideal, Kemenpar dalam menjalankan tugasnya untuk mengejar target 1 juta wisatawan mancanegara (wisman) ke destinasi DanauToba dengan perolehan devisa US$ 5 miliar pada 2019, mengusulkan tambahan anggaran tahun 2017 ini sebesar Rp 50 miliar ,” kata Menpar Arief Yahya seraya mengatakan, selain itu sebagai quick wins Kemenhub akan menyelessaikan proyek infrastruktur Bandara Silangit dan revitalisasi jalur kereta api Medan-Kualanamu- Siantar sekitar September 2017.
Percepatan pembangunan destinasi Danau Toba, kata Menpar Arief yahya, mempunyai peran penting dalam mewujudkan target pariwisata nasional tahun 2019 mendatangkan 20 juta wisman dan 275 juta pergerakan wisnus di Tanah Air, karena destinasi yang dipersiapkan sebagai geopark dunia ini mentargetkan mendatangkan 1 juta wisman dan 5 juta wisnus pada 2019.
Kegiatan peluncuran Calender Event of Toba Tahun 2017 merupakan upaya Pemerintah pusat dalam pengembangan destinasi prioritas, salah satunya kawasan Danau Toba. Sekaligus sebagai upaya meningkatkan kunjungan wisatawan nusantara (Wisnus) dan wisatawan manca negara (Wisman) ke Kabupaten Samosir yang pada tahun ini mentargetkan 250 ribu wisatawan.
Pemerintah telah menetapkan Danau Toba sebagai satu di antara sepuluh destinasi prioritas yang akan dijadikan sebagai destinasi pariwisata baru. Diharapkan, Kabupaten Samosir akan menjadi pusat pertumbuhan industri pariwisata Danau Toba dan nasional.
Pemda Sumut telah membangun berbagai infrastruktur penting untuk menunjang kemajuan pariwisata Samosir secara terpadu. Pemkab Samosir juga akan menyediakan tambahan armada bus untuk konektivitas ke Bandara Silangit dari Pangururan setiap hari. Dan juga armada transport dari Pelabuhan Ferri Sipinggan-Muara, Onan Runggu-Balige, Simanindo-Tiga Ras, Tomok-Ajibata.
Selain itu, masyarakat pun telah didorong dan dilatih untuk menyambut langkah-langkah terobosan dan gebrakan Pemda Samosir untuk menjadikan pariwisata Samosir sebagai kawasan destinasi wisata utama nasional dan internasional.
Wakil Gubernur Sumut Nurhajizah Marpaung mengatakan, seluruh stakeholder pariwisata di Sumut siap mensukseskan Danau Toba sebagai destinasi kelas dunia yang akan mendatangkan jutaan wisman dan wisnus sehingga memberikan kesejahteraan bagi masyarakat sekitar. “Kegiatan pariwisata Danau Toba ditargetkan pada 2019 akan memberikan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sebesar Rp 16 triliun serta menciptakan sebanyak 300 ribu lapangan kerja baru. Ini akan meningkat kesejahteraan masyarakat Sumut,” kata Tengku Erry Nuradi.
Keindahan alam dan masyarakat Danau Toba memiliki keunggulan sebagai destinasi kelas dunia harus didukung dengan fasilitas, aksesibilitas dan amenitas yang memadai sebagai pendukung unsur 3A (atraksi, amenitas dan aksesibilitas) sebagai tolok ukur. Peluncuran Calender Event of Toba Tahun 2017 ini merupakan upaya meningkatkan unsur atraksi untuk mendukung unsur amenitas dan aksesibilitas yang saat ini terus ditingkatkan.
Calender Event of Toba Tahun 2017 akan meliputi beberapa acara pariwisata berikut ini.
- Festival Pasir Putih dipusatkan di Pantai Pasir Putih, Desa Parbaba pada 25 Maret 2017. Kegiatan akan diisi dengan berbagai kegiatan olah raga air dan budaya.
- Festival Gondang Naposo yang juga dihelat di Desa Parbaba selama dua hari pada 19-30 April 2017.
- Samosir Band Festival dipusatkan di Pantai Pasir Putih Desa Parbaba Kecamatan Pangururan pada 12-13 Mei 2017.
- Batak Fiesta yang dipusatkan di Tuktuk Siadong selama tiga hari sejak tanggal 27 hingga 29 Juni 2017.
- Horja Bius juga dipusatkan di Tuktuk Siadong pada 7-8 Juli 2017.
- Samosir Music Internasional yang juga dipusatkan di Tuktuk Siadong tanggal 12 Agustus 2017.
- Samosir Lake Toba Ultra dipusatkan di tiga lokasi, Pangururan-Sianjur-Harian tanggal 22-23 September 2017.
- Samosir Jazz Sesions tanggal 28 Oktober.
- Sigalegale Carnival yang dipusatkan di Tuktuk Siadong 26 Nopember 2017.
- Festival Sipinggan menjadi acara penutup Calender of Event Samosir 2017 akan digelar pada 28 Desember 2017 di Desa sipinggan.
Peluncuran Calender Event of Toba Tahun 2017 di Jakarta diharapkan lebih sukses terselenggara nantinya. Langkah ini penting untuk promosi event Samosir yang dikemas berskala internasional yang diharapkan mampu mendatangkan wisatawan dari berbagai negara ke Samosir dan Danau Toba.
Danau Toba merupakan destinasi yang menakjubkan di Pulau Sumatera. Begitu unik karena memiliki luas 1.145 kilometer yang lebih menyerupai lautan. Di tengah danau berdiam Pulau Samosir dengan luas yang hampir sebanding dengan luas negara Singapura. Oleh karena itu, Danau Toba ditempatkan sebagai danau terluas di Asia Tenggara dan terbesar kedua di dunia setelah Danau Victoria di Afrika.
Para ahli memperkirakan danau ini terbentuk karena letusan gunung api yang hebat. Saat itu 2.800 kilometer kubik vulkanik dimuntahkan Gunung Toba menyebabkan terjadinya perubahan cuaca bumi, kematian massal dan kepunahan beberapa spesies makhluk hidup.
Danau Toba menjadi salah satu tujuan wisata terbaik di Indonesia yang begitu indah. Tempat dimana Anda dapat melakukan berbagai macam kegiatan untuk menikmati keindahan alam seperti mendaki gunung, berenang, atau berperahu layar. Udaranya bersih dan sejuk harmonis dengan suasana santai masyarakatnya yang ramah.
Untuk menuju Danau Toba, Anda dapat menjadikan Medan sebagai pintu gerbang. Tersedia pernerbangan ke kota ini dari berbagai kota besar di Indonesia. Berikutnya lanjutkan perjalanan ke Parapat yang berjarak 176 km dari Medan dan dapat dijangkau sekitar 6 jam dengan bus. Ada dua rute bus yaitu Medan-Parapat atau melalui Medan-Brastagi, ongkosnya sekitar Rp40.000,-. Anda juga dapat menaiki taksi dari Medan ke Parapat dengan ongkos sekitar Rp70.000,- dengan perjalanan selama 4 jam.