Kebun Raya Bogor Menginjak Usia 200 Tahun: Peresmian Tugu Rafflesia Padma

Kebun Raya Bogor sangat ikonik dan identik dengan Kota Bogor. Menurut Walikota Bogor yaitu Bima Arya, pernah ada penelitian yang membahas seputar Kota Bogor dan membuktikan pernyataan tersebut.

“Ketika ditanya apa saja yang identik dengan Bogor, orang-orang menjawab, nomor satu adalah Kota Hujan, yang kedua adalah Kebun Raya Bogor. Di sinilah paru-paru Kota Bogor, tidak terbayang bagaimana kalau tidak ada hutan kota di Kota Bogor,” kata Bima Arya, pada acara puncak 200 Tahun Kebun Raya Bogor di Bogor, Kamis (18/5).

Lanjutnya, Kebun Raya Bogor pada hari Senin-Jum’at bisa menampung 1000-2000 pengunjung, sementara pada akhir pekan mencapai 10.000 pengunjung. Di sekeliling Kebun Raya Bogor telah dibangun pedestrian untuk mempercantik kota dan mengajak warga untuk bergerak.

“Setiap hari, sekarang banyak warga yang naik sepeda, jalan, lari, kalau saya tanya asal mereka darimana, mereka jawab dari Makassar, Manado. Selain itu, tingkat hunian juga naik setelah ditetapkan sistem satu arah dan pedestrian,” katanya.

Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Iskandar Zulkarnain, mengatakan bahwa pendirian Kebun Raya Bogor menjadi cikal bakal berdirinya institusi ilmiah.

“Dari situ beberapa hasil penelitian di Kebun Raya Bogor dimanfaatkan untuk pengembangan pengetahuan,” jelas Iskandar Zulkarnain.

Lanjutnya, ada lima fungsi Kebun Raya Bogor yaitu konservasi, penelitian, pendidikan, pariwisata dan jasa lingkungan. Kebun Raya Bogor yang kini berada di bawah pengelolaan LIPI terus memperkuat bobot ilmiah dalam pengelolaan koleksinya. Selain itu, destinasi ini juga terus meningkatkan mutu penelitian di bidang konservasi, domestikasi, ekonomi botani dan reintroduksi tumbuhan Indonesia.

Acara seremonial 200 Tahun Kebun Raya Bogor itu diisi oleh Peresmian Tugu Prasasti Rafflesia Padma dan beberapa penandatanganan MoU, dihadiri sejumlah toko ternama seperti Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Yayasan Kebun Raya Indonesia, Staf Keprsesidenan diwakili Teten Madsuki, Kemenkominfo Rudi Antara, Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto, beberapa kedubes, serta sejumlah bupati yang wilayahnya tergabung di dalam Kebun Raya Indonesia. Acara itu sekaligus dimanfaatkan sebagai peluncurkan lima buku yaitu; Kebun Raya Bogor: Dua Abad Menyemai Kekayaan Tumbuhan di Indonesia, The Amorphobhalus of Indonesia, Identifikasi Semai Tumbuhan Mengayu, Flora Anemokori Hijaukan Bumi, Eksplorasi Flora 25 Tahun Jelajah Rimba Nusantara, dan Biologi Konservasi Rafflesia.

Selama hampir seminggu mulai dari 14-21 Mei, 200 Tahun Kebun Raya Bogor juga diisi oleh beberapa event Pameran Kebun Raya (18-21 Mei), KRB 200K Run (20-21 Mei), Kegiatan Pendidikan Lingkungan (19-21 Mei), Sepeda Santai KRB 200 Tree Bike (14 Mei), konferensi internasional bertajuk Tropical Plant Conservation Utilization (18-20 Mei), Garden Orchestra 200 Tahun Kebun Raya Bogor (20 Mei), Ecodome (18-21 Mei) dan Jelajah Sahabat Super Kebun Raya Bogor (18 Mei). Pada kegiatan expo, akan dipamerkan hasil-hasil riset yang telah dihasilkan selama ini. Sementara itu, KRB 200K diselenggarakan untuk mengeksplor Kebun Raya Bogor terdiri dari kategori 200 km, 100 km, 50 km, 21 km, 10 km dan 5 km.

Kebun Raya Bogor adalah sebuah kebun botani besar yang terletak di Kota Bogor dan kini berada di bawah pengelolaan LIPI, luasnya mencapai 87 hektare dan memiliki sekira 15.000 jenis koleksi pohon dan tumbuhan. Kebun ini pertama kali diresmikan pada 15 April 1817 atas gagasan Caspar George Carl Reinwardrt selaku Direktur Pertanian, Seni, dan Pendidikan untuk Pulau Jawa. Ia mengumpulkan tanaman-tanaman yang berfungsi sebagai pengobatan menjadi sebuah kebin botani di sekeliling Istana Bogor yang didiami oleh Stamford Raffles. Raffles kemudian menyulap halaman tersebut menjadi taman bergaya Inggris klasik, inilah awal mula Kebun Raya Bogor dalam bentuk yang sekarang.

Peresmian Tugu Rafflesia Padma

Perayaan 200 Tahun Kebun Raya Bogor sekaligus dijadikan momentum peresmian Tuju Prasasti Rafflesia Padma yang didedikasikan oleh LIPI. Tugu ini diresmikan langsung oleh Ketua Yayasan Kebun Raya Indonesia, yaitu Megawati Soekarno Putri.

2017_0518_11435800Tugu ini dibangun mirip dengan bunga Rafflesia. Tubuh tugu terdiri dari batu dan puncaknya merupakan lingkaran bergambar kelopak-kelopak Rafflesia yang dilapisi emas. Rafflesia Padma adalah nama sebuah bunga raksasa yang pernah tumbuh dan berbunga di Kebun Raya Bogor. Ini adalah jenis yang sama dengan bunga langka yang ditemukan di dataran Bengkulu, yaitu Rafflesia Arnoldi.

Saat bunga ini mekar, peneliti berusaha mengembangkanbiakkan bunga itu dengan teknik grafting. Hingga saat ini telah dua kali Rafflesia Padma berhasil berkembang di Kebuh Raya Bogor. Tiga bunga pada tahun 2010 dan dua bunga berkembang di awal 2012.

“Pada 2010 bunga itu hanya berkembang tapi tidak berbunga, tapi ini sudah merupakan pencapaian yang luar biasa,” kata Kasubag Kerjasama dan Informasi Kebun Raya Bogor, Rosniati Risna.

Budidaya Rafflesia sama sekali tidak mudah. Untuk dapat hidup, Rafflesia menghisap nutrisi dari inangnya yaitu Testrastigma. Masalahnya, meskipun keberadaan Tetrastigma ada di sejumlah tempat di Indonesia, Rafflesia tidak sembarang mau menempel di Tetrastigma. Selain itu, Rafflesia juga tanaman eksklusif yang sulit hidup di luar habitatnya.