Band yang terdiri dari Kaka (vokal), Bimbim (drum), Ivanka (bass) dan Ridho (gitar) tersebut telah mengundang para Slankers dari seluruh penjuru Provinsi Nusa Tenggara Timur. Mereka tidak hanya berasal dari Kota Atambua, tapi juga datang dari Lembata, Kupang, Adonara, Flores, Rote, bahkan Timor Leste.
“Tahun lalu, justru lebih banyak dari Timor Leste. Sementara kalau kita main di Dili, orang Kupang banyak ke sana, selalu seperti itu,” kata Bimbim kepada Indonesia.travel, sebelum menaiki panggung Festival Cross Border Atambua 2017, Jum’at (22/9).
Ia melanjutkan bahwa Atambua adalah kota perbatasan sehingga harus terlihat lebih bagus dari negara tetangga.
“Jangan sampai rumput tetangga terlihat lebih bagus,” tambahnya.
Bimbim juga menjelaskan bahwa pariwisata Indonesia sangat kaya dan mampu menghasilkan devisa yang banyak jika dikelola dan dipelihara dengan baik.
“Bangsa Indonesia itu cukup belajar naru, bersihin lingkungan dan amanin lingkungan. Dengan begitu dollar akan datang sendirinya,” lanjut Bimbim.
Wonderful Indonesia Festival Cross Border Atambua 2017 digagas oleh Kementerian Pariwisata untuk mendukung pariwisata, khususnya Atambua, yang menjadi pintu masuk bagi negara tetangga yaitu Timor Leste. Kehadiran Slank di Atambua diadakan untuk menarik wisatawan dari Timor Leste untuk berkunjung ke Kabupaten Belu.
Dalam jangka panjang, event-event Wonderful Indonesia di Atambua diharapkan mampu mempromosikan destinasi dan atraksi wisata di Belu, meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara dari Timor Leste, serta membangun citra daerah lintas batas dan Indonesia sebagai destinasi wisata utama.
Kota Atambua sendiri merupakan ibukota dari Kabupaten Belu, kabupaten paling timur dari Provinsi Nusa Tenggara Timur yang berbatasan langsung dengan Timor Leste. Pasa masa pemerintahan Presiden RI Jokowi, dilakukan banyak pengembangan infrastruktur Kota Atambua, termasuk revitalisasi Pos Batas Lintas Negara (PLBN) Motaain dan pembangunan jalan-jalan utama.
Ada tiga cara untuk menuju ke kota ini. Lewat jalur udara, Kota Atambua dapat dicapai melalui pesawat Wings Air dari Kota Kupang dengan durasi penerbangan sekira 40 menit. Jika memilih jalur darat, kota ini ditempuh selama 5-7 jam dengan bus atau mobil sewa dari Kota Kupang. Sementara melalui jalur laut, terdapat Pelabuhan Teluk Gurita yang menghubungkan Atambua dengan Kupang dan Alor.