Berkat dukungan aktif masyarakat luas pada online voting yang berlangsung pada 10 – 18 September 2016, terpilihlah logogram Destinasi Tanjung Puting. Logo ini dipilih oleh 33% atau hampir 600 partisipan dari berbagai wilayah di Indonesia, bahkan mancanegara. Selain pemilihan online, sosialisasi dan pemilihan langsung serentak dilakukan di Kabupaten Kotawaringin Barat, Lamandau, dan Seruyan dengan dukungan serta partisipasi aktif masyarakat setempat.
Logogram yang terpilih mengusung filosofi cinta dan rasa percaya sebagai komunikasi universal yang mampu menyatukan kebaikan dari semua mahluk. Pelukan orangutan menggambarkan kasih yang tulus kepada Kalimantan, tanah tempat mereka hidup dalam kebersamaan dan saling membutuhkan. Cinta kasih diartikan sebagai tanah subur di mana hal-hal yang baik dapat tumbuh.
Orangutan sebagai ikon dari Tanjung Puting, menggambarkan pusat atraksi tampak memeluk Tanjung Puting dan Pulau Kalimantan di bagian tengah sebagai wujud pertalian antara orangutan – penduduk -dan Borneo, tanah tempat mereka hidup dari generasi ke generasi. Perisai kaya warna dalam motif Dayak melambangkan budaya. Huruf “A” diartikan sebagai rumah khas Dayak dengan pola sayap burung rangkong yang selalu ada di ujung atas atap bangunan dan rumah penduduk.
Terdapat dua warna dominan yaitu coklat dan hijau. Coklat adalah warna bersahaja, mewakili tanah, masyarakat lokal dan rambut orangutan serta kekayaan alam Kalimantan Tengah. Hijau berarti unsur kehidupan, makhluk hidup, pohon-pohon, daun, hutan dan penduduk yang bermukim. Hitam melambangkan kekuatan dan semangat suku Dayak. Merah adalah cinta, energi dan gairah. Jingga adalah simbol keindahan alam yang megah dan kemakmuran.
Sementara itu, The Ultimate Borneo, adalah slogan yang memposisikan Tanjung Puting sebagai pilihan utama dari wilayah Borneo yang memberikan pengalaman unik tak terlupakan sebagai Taman Nasional dan biosfer alami serta konservasi orangutan terbesar di dunia dimana pengunjung dapat melihat langsung orangutan di habitat alami mereka di belantara Kalimantan.
Pencitraan destinasi TNTP ini adalah upaya bersama para pemangku kepentingan pariwisata yang tergabung dalam FTKP (Forum Tata Kelola Pariwisata) Tanjung Puting, dengan dukungan dari Swisscontact WISATA dan Kementerian Pariwisata.
“Kami mengucapkan terima kasih dan bangga atas perhatian, dan partisipasi masyarakat luas dalammemberikan dukungan aktifnya dalam pemilihan logo terbaik yang mewakili citra Destinasi TanjungPuting“ ujar Michael Ryan Juanda, Ketua Badan Pelaksana Harian FTKP Tanjung Puting.
Logogram destinasi Tanjung Puting diluncurkan oleh FTKP Tanjung Puting bersamaan dengan diselenggarakannya upacara pembukaan Festival Babukung di Kabupaten Lamandau pada tanggal 28 hingga 30 Oktober 2016. Salah satu kemeriahan di festival ini adalah kegiatan Fam Trip dengan partisipasi media dan tour operator yang berlangsung pada tanggal 25 hingga 30 Oktober 2016.
TNTP sendiri merupakan destinasi yang melintasi dua kabupaten: Kotawaringin Barat dan Seruyan, di Provinsi Kalimantan Tengah. TNTP sangat identik dengan sebuah kawasan untuk pelestarian orangutan Borneo (Pongo pygmaeus) dan juga ada nama Camp Leakey, sebuah kawasan pelepasliaran orangutan tertua sekaligus melegenda.
TNTP adalah wujud kemegahan hutan hujan tropis terbesar kedua di dunia, dilalui jalur sungai lebar indah berkelok-kelok yang menjadi rumah bagi berbagai kehidupan liar dan bertumbuhkembangnya berbagai kekayaan alam, budaya, hingga masyarakatnya, baik di pesisir maupun di pedalaman.