Demi mempromosikan daya tarik wisata di Kabupaten Garut, Pemerintah setempat menggelar Pertunjukan kolaborasi wayang ajen dengan menghadirkan Ki Dalang Wawan Ajen pada Sabtu, 4 November 2017, Pukul 20.00 WIB di Alun-alun Limbangan, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat. Kegiatan tersebut sengaja dipilih sebagai media komunikasi kepada masyarakat, karena hiburan wayang telah mendarah daging di kawasan Garut Utara seperti di Limbangan, Sela Awi, Malangbong, Cibatu, Cibiuk, Banyuresmi, Leles, dan Kadungora.
Wayang ajen sendiri kian malang melintang di event seni tingkat internasional. Berbagai penghargaan internasional dan jam terbang tinggi di pentas internasional membuat pertunjukan wayang ajen menjadi bukti bahwa atraksi seni ini turut mengharumkan Indonesia di mata dunia. Wayang Ajen berbeda dari pertunjukan wayang konvensional dimana dapat dinikmati generasi muda. Konsep panggungnya mengedepankan nilai-nilai luhur tradisi yang diolah secara modern. Dengan kata lain, Wayang Ajen membaca tradisi dengan cara-cara modern
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti mengatakan bahwa potensi Desa Wisata Samida di Kecamatan Selaawi dapat menjadi satu destinasi andalan di Kabupaten Garut. Desa Samida proaktif menyediakan sarana wisata seperti homestay, kebutuhan konsumsi wisatawan, pemandu, transportasi lokal, pertunjukan, hiburan, dan kesenian tradisional untuk mengembangkan desa wisata ini.
Video via: Wayang Ajen
Esthy menambahkan pentingnya desa wisata di Garut disajikan dalam struktur kehidupan masyarakat yang menyatu dengan tata cara dan tradisi berlaku. Diharapkan stakeholder pariwisata melakukan sejumlah langkah pengembangan desa wisata terkait penyusunan informasi mengenai potensi, karakter, dan produk yang akan dipasarkan.
“Desa wisata harus gencar promosi pemasaran dengan berbagai cara, antara lain dengan cara Penyambutan Tarian Tradisional dan Pembagian Homstay, Explorasi Alam Desa dengan menjelajah Desa, Workshop Pertanian, serta Susur Kebun Bambu,” katanya.
Pertunjukan wayang ajen bukan sekadar aksi panggung melainkan juga memuat pesan-pesan penting untuk mengembangkan pariwisata Garut sekaligus membuka mata masyarakat tentang potensi desa wisata di Garut. Nilai lokal yang dipadu dalam kemasan atraksi dan hiburan serta pesan-pesan moral tersampaikan secara apik dan jelas oleh Ki Dalang Wawan Ajen. Pertunjukanna turut disaksikan stakeholder berbagai unsur penthahelix seperti instansi-instansi pemerintah daerah, akademisi, pengusaha pariwisata seperti PHRI dan industri kreatif, komunitas seni budaya dan berbagai media, UKM serta masyarakat Garut.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut Budi Gan Gan Gumilar menjelaskan bahwa wayang ajen adalah pertunjukan fenomenal yang diharapkan mampu membangkitkan kesadaran masyarakat terhadap pariwisata secara khusus terkait esensi makna dan pemahaman “Sapta Pesona”. Wayang Ajen menurut Budi juga sudah terbukti menyedot perhatian publik karena semua kalangan bisa menerima pertunjukan ini. Panitia mengemas acara ini dengan cara berbeda sehingga mampu menjaring lebih banyak turis.
Garut sendiri merupakan sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Barat dengan kekayaan alam dan budaya yang melimpah. Di bagian utaranya diselimuti pegunungan hijau nan sejuk sementara di selatannya terhampar pantai indah yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia. Garut memiliki tempat wisata yang lengkap, mulai dari gunung, danau, pemandian air panas, air terjun, perkebunan teh, bahkan pantai. Dengan karakteristik topografi dataran tinggi dan pesisir membuat Garut menyimpan begitu banyak potensi alam yang menakjubkan untuk didatangi.
Untuk menuju Garut ada beberapa pilihan transportasi yang dapat Anda manfaatkan salah satunya bus dari beberpa kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan laninnya yang langung menuju Kabupaten Garut. Anda juga dapat menggunakan bus tujuan Pangandaran dan Tasikmalaya lalu turun di Nagreg dan menaiki Elf atau bus menuju Garut. Alternatif transportasi lainnya adalah menaiki kereta api yang berhenti di beberapa Stasiun Kereta Api di Garut seperti Stasiun Malangbong, Stasiun Cibatu, dan Stasiun Leles.