Startup asal Solo Triponyu menjadi pemenang di kategori Non-Government Innovation dalam ajang 14th UNWTO Awards 2018. Visi yang diusung Triponyu adalah connecting people and happiness denganmemberikan kesempatan bagi setiap orang untuk menambah persahabatan dan menciptakan perjalanan wisata yang tidak terlupakan. Aplikasi ini dipandang membantu meningkatkan usaha kecil masyarakat dengan menciptakan lapangan pekerjaan mandiri serta mengenalkan ragam budaya dan keindahan alam Indonesia.
Pencapaian Triponyu menjadi luar biasa karena penghargaan datang dari United Nation World Tourism Organization (UNWTO), badan PBB yang menangani pariwisata dunia. Triponyu menawarkan jasa platform bisnis pariwisata dengan jembatan para traveler dengan local guides. Share transaksi berpihak pada local guides dengan slot 93%. Aplikasi Triponyu yang tersedia gratis di internet telah membawa manfaat langsung bagi kemakmuran ratusan keluarga di dalam maupun sekitar Solo. Triponyu sendiri digawangi empat pemuda asal solo, yaitu: Agustinus Adhitya Pramono (CEO), Onny Sumantri (COO), Samuel Joshep (CTO), dan Alfonsus Aditya Prabowo (CFO & CBDO).
Hal yang membuat berbeda dari Triponyu adalah orang lokal yang lebih tahu daerah dan tempat menarik di wilayah masing-masing. Oleh karena itu, esensi eksplorasi wilayah atau berwisata yang lebih menarik bisa tercipta sehingga membantu meningkatkan perekonomian masyarakat lokal. Di Triponyu, setiap orang bisa menjadi local guides. Pengalaman wisata yang ditawarkan tidak hanya unik tetapi juga melestarikan warisan masyarakat, pemandangan lingkungan, dan rasa kesejahteraan yang dirasakan oleh masyarakat lokal.
Selain itu, tim Triponyu juga menghubungkan penduduk lokal ke kantor pariwisata kota, sehingga mereka dapat memahami pengembangan pariwisata yang dimiliki pemerintah kota untuk pelaku ekonomi skala kecil seperti pemandu tur lokal ini. Salah satu program yang dilakukan adalah kampanye promosi yang ditujukan untuk pasar domestic yang menampilkan banyak atraksi indah yang bisa ditemukan di kampung-kampung Solo. Selain itu, terdapat festival kampung sepanjang dua tahunan yang dipentaskan di halaman depan Benteng Vastenburg, dengan melibatkan lingkungan dalam Solo yang berpartisipasi. Program juga Triponyu bekerja sama dengan kelompok kesadaran pariwisata (Pokdarwis-Kelompok Sadar Wisata) yang mempertemukan seluruh penduduk lokal yang aktif mempromosikan warisan masyarakat dan kearifan lokalnya sebagai tempat wisata.
Penduduk lokal dapat menentukan tarif sendiri. Harga yang dibebankan per orang sudah meliputi seluruh biaya yang dikeluarkan selama tur, termasuk makan atau makanan ringan di restoran lokal yang menyajikan masakan rumahan, mengikuti pelajaran tari tradisional dengan anak-anak kampung, atau membantu pengrajin lingkungan melalui lukisan batiknya. Keunikan dari tur berbasis komunitas yang biasanya berlangsung 5 jam ini adalah bahwa mereka menampilkan banyak aspek lokal (warisan, adat istiadat, dan kearifan) yang biasanya diabaikan oleh tur konvensional.
Triponyu menjadi platform bisnis yang memberikan akses bagi traveler dan local guides untuk saling terhubung. Local guides adalah masyarakat umum di sekitar tujuan wisata yang memiliki ide-ide kreatif untuk ditawarkan melalui Triponyu sebagai paket-paket wisata. Local guides dapat menjadi traveler dan traveler dapat menjadi local guides. Local guides ini adalah Host yang berada di tujuan wisata yang mampu memberikan paket-paket wisata menarik dan jauh dari kesan konvensional. Mereka akan menyusun paket wisata yang disertai price dari mereka sendiri, kemudian dicantumkan di Triponyu. Untuk menjadi host ini nantinya akan dilakukan proses verifikasi data dan pengecekan terhadap paket wisata ditawarkan sehingga memberikan kepastian, keamanan, dan kenyamanan bagi pelancong.