Sape: Menemukan Keindahan di Timur Pulau Sumbawa

Sape adalah pelabuhan paling timur di Pulau Sumbawa dan merupakan bagian Provinsi Nusa Tenggara Barat. Pelabuhan ini memiliki peran penting bagi kapal feri yang akan menyebrangkan wisatawan ke Labuhan Bajo, di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur.

Perjalanan darat dari Bali ke Lombok dan semua akses menuju Taman Nasional Komodo dan seterusnya telah menempatkan Sape sebagai bagian penting dari sebuah perjalanan menuju Labuhan Bajo. Siapkan diri Anda untuk sebuah pengalaman baru penuh kesan.

Sape adalah kota kecil yang menyenangkan. Di jalanan kotanya akan Anda temui banyak dokar atau delman tetapi masyarakat setempat menamakannya Benhur.

Cuaca panas dan alam khas sekitar Pulau Lombok dan Sumbawa akan membuat Anda merasa berada di belahan dunia lain. Di Sape mungkin akan menjadi tempat untuk mengisi ulang stamina Anda sebelum melanjutkan perjalanan menuju Labuhan Bajo. Kota terbesar yang tidak jauh dari Sape dan berada di dalam Pulau Sumbawa adalah Bima. Sape dan Bima dipisahkan oleh ladang padi yang luas tumbuh subur di jalan pedesaan dan berjarak sekitar 60 km.

Sape adalah sebuah desa nelayan dengan dermaga kayu di sisi pelabuhannya. Rumah-rumah penduduknya berdiri manis di tepi pelabuhan. Laut biru terhampar di kejauhan dihiasi parahu cadik nelayan dan perbukitan yang indah. Tempat sempurna bagi Anda untuk bersantai di sore hari sambil menikmati indahnya alam tersaji seperti lukisan hidup.

Setelah menjelajahi dua pulau besar di Nusa Tenggara Barat, yaitu Lombok dan Sumbawa. Anda bisa menikmati pemandangan alam di sekitarnya dimana di bagian utara datarannya terlihat hijau sedangkan di bagian selatan sangat kering dan tandus.

Garis citra Wallace Line (Diambil dari nama seorang naturalis Alfred Russel Wallace) terletak tepat di sekitar Pulau Lombok dan Bali. Garis ini menandai transisi flora dan fauna di Indonesia bagian barat dan Indonesia bagian timur. Di Indonesia Timur-lah mamalia besar dan hutan yang subur telah menghadirkan kadal raksasa dan burung-burung eksotis yang tinggal di bukit gersang dan padang savana.

Kegiatan

Jika Anda sedang berada di kota, cobalah berkunjung selama beberapa jam ke Gili Banta. Pulau Gili Banta juga cocok untuk kegiatan menyelam dan bisa ditempuh selama satu setengah jam dengan perahu tradisional nelayan dari pelabuhan feri Sape. Di Gili Banta ada sebuah pulau dengan pantai yang masih alami dan populasi penyu. Pergilah ke arah barat maka Anda bisa mengunjungi Pantai Lamere dan Matambo dengan lingkungan sekitarnya yang alami dan bersih. Pantai ini merupakan tempat yang cocok untuk berenang dan menikmati Matahari terbit. Lebih dari itu, Sape merupakan tempat yang cocok untuk menghabiskan waktu Anda.

Pantai Lakey adalah satu-satunya tempat dimana fasilitas berstandar internasional tersedia. Pantai ini merupakan salah satu pantai favorit bagi peselancar dunia. Ombaknya sangat sempurna namun jika Anda bukan peselancar ada pilihan lain tentunya untuk pergi ke Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, atau ke Danau Kalimutu.

Pulau lainnya adalah Pulau Ular yang berhadapan langsung dengan Pulau Gili Banta dan Pulau Sangiang. Pulau  Ular ini berbentuk kapal selam dan juga dihuni oleh berbagai jenis ular yang akrab dengan manusia. Pada umumnya wisatawan yang datang ke Sape adalah untuk transit atau beristirahat sejenak sebelum menuju ke pelabuhan feri yang terletak di dekat kota untuk menyeberang ke Pulau Komodo dan Flores

Kuliner

Karena Sape merupakan pelabuhan transit akomodasi yang tersedia di sini terbatas, hanya tersedia losmen atau penginapan berukuran kecil. Tidak ada restoran atau kafe, jadi Anda harus pergi ke pasar setempat untuk menemukan warung atau untuk makan. Di pasar setempat Anda bisa menemukan orang-orang yang menjual sayuran dan ikan. Tanyakan pekerja losmen apakah mereka bisa menyediakan makan malam untuk Anda.

Transportasi dan Berkeliling

Dari Labuhan Bajo, kapal feri PT PELNI berangkat ke Sape setiap hari mulai jam 8 pagi dengan waktu tempuh sekitar 3 jam. Tidak ada feri yang berlabuh di Pulau Komodo jadi Labuhan Bajo dan Sape memegang peranan penting sebagai dermaga transit bagi pelancong. Dari Sape, kapal feri berangkat setiap pukul 8 pagi. Ada juga feri yang berangkat malam hari dan sampai di Labuhan Bajo pukul 3 dini hari.

Dari Bima di Pulau Sumbawa, Sape dapat diakses dengan mudah menggunakan jalur darat. Minibus dari Sape ke Bima berangkat hampir setiap saat, melintasi area subur Kota Bima. Perjalanan menuju Sape dari Bima memakan waktu sekitar dua jam. Untuk perjalanan yang lebih nyaman Anda juga bisa menyewa mobil 7 kursi di Sape untuk menuju Bima atau sebaliknya.

Akomodasi

Losmen Mutiara dan Friendship terletak di jalan utama dekat dermaga Sape. Anda bisa beristirahat di sini dan menitipkan tas untuk berjalan-jalan di sekitar pasar lokal. Kedua penginapan tersebut tidak memiliki nomor telepon yang bisa dihubungi tetapi nyaman untuk dijadikan tempat beristirahat.