Tanjung Bira: Pantai di Rumahnya Pembuat Kapal Pinisi

Angin timur membawa ombak ke tepian dan terpecah di antara karang-karang, menyapu pasir putih yang terhampar di bibir pantai. Tebing-tebing di sekitarnya begitu bermakna bagi masyarakat setempat, mereka percaya bahwa Dewi Sampanena sang pelindung laut bersemayam di puncak tebing tersebut. Sementara itu beberapa meter dari pantai berdiri bentangan lambung kapal setengah jadi. Beberapa pekerja masih menyerut kayu-kayunya dan sebagian lagi tengah memasang pancang. Terik Matahari melengkapi siang itu di Pantai Tanjung Bira. 

Tidak jauh dari situ terlihat pekerja yang telah menyelesaikan perahu kecil. Mereka mendorongnya ke pinggir laut, membantu nahkoda yang tengah mencoba mengendarai perahu dengan baik. Bagi warga Tanjung Bira, adalah suatu kehormatan membawa perahu-perahu ini meninggalkan pantai dan berlayar ke tengah lautan.

Perahu-perahu yang beranjak dari Tanjung Bira tersebar ke beberapa penjuru di Indonesia, sebagian berlayar menuju Flores, sebagian lagi menyambangi Bali dan Jawa, ada pula yang mengarugi laut menuju Kalimantan. Pagi harinya, pantai ini disibukkan dengan nelayan-nelayan yang baru saja pulang mencari ikan. Tangkapan mereka melimpah terdiri dari ikan kakap merah, ikan pari, dan masih banyak lagi.

Pantai Tanjung Bira menjadi primadona bagi wisatawan lokal dan mancanegara yang berkunjung ke Makassar dan sekitarnya. Banyak sekali alasan untuk memuji pantai ini setibanya Anda di sini. Kesan yang sama pun akan dirasakan oleh para penyelam yang tertarik untuk melihat keindahan bawah lautnya.

Jika tidak percaya, menyelamlah dan lihat bagaimana ikan-ikan raksasa berenang mengelilingi tembok-tembok karang yang berada di bawah laut. Barakuda, ikan tuna dan ikan hiu pun tampak secara berkala. Jangakauan pandangbiasanya sekira 20-30 meter dengan suhu 27-30 derajat celcius. Bulan Agustus dan September akan lebih dingin 24-26 derajat celcius namun ini adalah waktu terbaik karena Anda akan melihat ikan besar seperti mola-mola, martil dan manta.

Kegiatan

Pantai Tanjung Bira terkenal akan pantainya yang cantik, eksotis dan berpasir putih. Tujuan utama wisatawan ke sini biasanya untuk melihat kehidupan bawah laut melalui snorkeling dan divingnamun beberapa dari mereka juga hanya sekadar berenang dan berjemur. Tinggallah hingga sore hari maka Anda akan melihat Matahari terbenam yang menakjubkan. Begitu pun dengan pemandangan fajar yang dimilikinya. Pantai Tanjung Bira terkenal sebagai tempat yang menyuguhkan keindahan Matahari terbit dan terbenam sekaligus pada satu titik.

Jika waktu Anda tersisa masih cukup panjang maka jadwalkan menyebrang ke Pulau Kambing dan Pulau Liukang. Kedua pulau ini dapat ditempuh dengan kapal cepat tidak lebih dari 30 menit. Secara kasat mata, keduanya pun sudah bisa terlihat dari bibir Pantai Tanjung Bira. 

“Pulau Kambing”, sebutan yang unik memang, karena awalnya orang Bira datang membawa sejumlah kambing ke sini untuk menghidupi pulau ini. Gradasi hijau-biru warna lautnya membuat Anda bebas melihat ikan-ikan kecil yang berenang di permukaan laut dari kapal. Ini akan membuat Anda tidak sabar untuk snorkeling dan diving.

Bagi Anda yang suka berjemur sambil menatap lepas ke cakrawala, Pulau Liukang adalah tempat yang sempurna. Pulau ini relatif sepi sehingga menyuguhkan atmosfer sebagai pulau pribadi. Bawalah bahan-bahan makanan dan memasak dengan cara tradisional di sini. Namun apabila ingin lebih praktis maka singgah saja ke beberapa warung makan yang ada di Pulau Liukang.

Di Desa Tana Beru Anda dapat melihat langsung pembuatan kapal pinisi. Kapal ini begitu terkenal karena kerap dipesan oleh pembeli dari mancanegara. Satu buah kapal dikerjakan dalam jangka waktu 7-10 bulantergantung ukurannya. Pembuatan kapal ini dilakukan tradisionaldengan mengadopsi teknologi modern dan bahan sesuai pesanan.

Dikenakan tarif untuk memasuki kawasan Tanjung bira. Anak-anak yaitu Rp3 ribu/orang, dewasa Rp10 ribu/orang, sementara wisatawan mancanegara dikenakan Rp20 ribu/orang.

Pecinta wisata budaya disuguhkan tradisi menarik di sebuah kampung bernama Tanah Toa Kajang yang tidak jauh dari Tanjung Bira. Di kampung ini masyarakat masih memegang teguh tradisi lokal yaitu mengenakan pakaian serba hitam, tanpa alas kaki dan mereka tinggal di dalam hutan. 

Berkeliling

Sewalah kapal untuk menuju Pulau Kambing atau Pulau Liukang. Kapal bisa berangkat kapanpun asal cuaca memungkinkan, biaya sewanya sebesar Rp500 ribu.

Transportasi

Tanjung Bira terletak di ujung paling selatan Provinsi Sulawesi Selatan, tepatnya di Kecamatan Bonto Bahari, Kabupaten Bulukumba. Dari pusat Kota Bulukumba, dibutuhkan waktu sekira 40 menit lagi menuju Tanjung Bira atau 200 km dari Kota Makassar. Perjalanan dari Kota Makassar ke Bulukumba dapat ditempuh dengan menggunakan angkutan umum. Selanjutnya dari Kota Bulukumba ke Tanjung Bira dapat ditempuh dengan menggunakan mikrolet pete-pete. Tarifnya berkisar Rp8-10 ribu. Dari Makassar, total waktu yang diperlukan untuk ke Tanjung Bira adalah 3-3,5 jam.

Akomodasi

Ada baiknya ada mencoba bermalam di Tanjung Bira dan tidak buru-buru mengejar waktu di Makassar. Sisihkan waktu setidaknya satu malam untuk menginap di pinggiran pantai. Ada beberapa penginapan di pantai ini, diantaranyaberikut ini.

Amatoa Resort

Jl. Pasir Putih 6 Tanjung Bira, 

Tlp. 081242965500

Salah satu resor mewah di Tanjung Bira, fasilitasnya yang ikonik adalah kolam renang infinity pool yang langsung mengadap laut. Amatoa Resort didirikan jauh dari keramaian dengan pemandnagan yang sempurna. 

Anda Beach Hotel

Tlp. 081355111666

Anda Beach Hotel terkenal akan resto uniknya yang dibangun menyerupai kapal pinisi. Restoran menyediakan makanan dan minuman dengan harga yang terjangkau. Menu-menu yang ditawarkan antara lain mie goreng, nasi goreng, roti bakar dan omelette.

Hotel Patma Bira

Jl. Kapongkolang, Tanjung Bira, Bulukumba, Sulawesi Selatan

Tlp. 082190301649

Bira Dive Camp

Email: info@biradivecamp.com

Website: www.biradivecamp.com

Rutepar Guest House

Tlp. 081802091999

Villa Kampoeng Anda

Jl. Kapong Kolang No.6, Tanjung Bira

Kuliner

Kuliner di Bukumba tidak jauh berbeda dengan yang terdapat di Bugis dan Makassar. Ada banyak restoran dan warung yang menyediakan menu seafood di sekitar Tanjung Bira. Hampir setiap guest house di Tanjung Bira menyediakan makanan untuk para tamunya. Para pemilik pun menyiapkan menu yang beragam seperti salad, ayam bumbu bali, aneka kudapan dan tentunya dengan harga yang terjangkau.

Berbelanja

Di sekitar pantai berjajar toko-toko suvenir yang menjajakan perhiasan dan benda-benda unik yang terbuat dari kerang. Cobalah cicipi jagung marning, camilah khas Makassar, dan bawalah sebagai oleh-oleh.

Tips

Waktu berkunjung terbaik adalah pada akhir Maret hingga September, untuk menghindari angin yang kuat saat Anda mengunjungi pulau-pulau di sekitar Tanjung Bira. Disarankan berkunjung pada hari kerja karena akhir pekan di sini sangat ramai, khususnya oleh warga lokal. Jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan dan tidak meninggalkan sampah sembarangan.