Telaga Cebong bisa dibilang sebagai telaga di atas awan. Bagaimana tidak, telaga ini berada di sebuah desa dengan ketinggian 2300 m dpl, tidak jauh dari Dataran Tinggi Dieng.Nama desa tersebut adalah Desa Sembungan, berada di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah. Desa Sembungan dikenal sebagai desa tertinggi di Pulau Jawa dengan luas 2,65 km² dan dihuni oleh sekira 1400 jiwa.
Tentunya menemukan telaga di ketinggian adalah sebuah berkah. Apalagi jika telaga ini juga berair jernih, memiliki panorama memukau, serta dihuni ikan melimpah. Birunya langit dan hijau perbukitan sekitar terpantul pada permukaan telaga yang jernih dan tenang. Nikmati keindahan perkebunan penduduk di perbukitan sekitar yang mengapit telaga. Warna hijau mendominasi pemandangan dengan konturnya yang menarik. Udara sejuk pegunungan yang bersih bebas polusi akan baik bagi kesehatan.
Tak hanya itu, Anda juga dapat menikmati keindahan telaga dengan naik perahu. Naik perahu di atas gunung tentu akan jadi pengalaman yang berbeda dalam sejarah perjalanan wisata Anda. Inilah salah satu tempat yang mungkin akan membuat Anda mengucap syukur akan keindahan ciptaan-Nya.
Air di Telaga cebong sangat bersih dan jernih karena tidak tercampur oleh belerang seperti yang terjadi pada telaga warna. Dengan kedalaman sekira 2-4 meter, Telaga Cebong menawarkan ikan yang melimpah yang bisa dipancing. Uniknya, beberapa orang yang memancing ikan di telaga ini tidak menggunakan umpan. Mereka cukup melempar kail dan dengan modal keberuntungan, mereka akan menarik mata kail sedemikian rupa hingga seekor ikan tersangkut pada mata kail. Terdengar mustahil? Nyatanya kegiatan memancing dengan cara ini memang ada di Telaga Cebong. Anda bisa membeli ikan hasil tangkapan para pemancing dengan harga yang murah dan bahkan bisa ditawar.
Biasanya wisatawan mengunjungi Telaga Cebong sepulangnya menyaksikan Matahari terbit. Saat menuruni bukit, telaga ini tampak cantik dari ketinggian—seolah mengundang siapa saja untuk datang. Jangan lewatkan mengabadikan keindahannya dari jalur pendakian ke Bukit Sikunir ini.
Telaga Cebong mendapatkan namanya karena dulu ditemukan banyak anak katak (kecebong) di tepian danau tersebut. Dari bentuknya pun sedikit mirip dengan kecebong. Bagi masyarakat sekitar, telaga ini adalah sumber kehidupan. Selain sebagai area memancing ikan, air telaga juga dimanfaatkan untuk keperluan irigasi. Air telaga mengairi kebun sayuran penduduk, seperti kebun kentang, carica, kubis, wortel, kacang, dan lainnya.
Transportasi
Tidak ada angkutan umum menuju Telaga Cebong. Menggunakan jasa ojek dari simpang Bu Jono atau menyewa mobil adalah pilihan bijak untuk mengunjungi telaga di atas bukit ini. Fasilitas umum yang tersedia di kawasan ini berupa parkir kendaraan, toilet, warung makan, dan ojek.
Akses menuju Telaga Cebong berupa jalur jalan kecil dan kurang baik kondisinya. Untuk melihat Telaga Cebong lebih dekat maka Anda bisa memarkir kendaraan di area parkir pendakian Sikunir. Berikutnya tinggal berjalan sekira 200 meter untuk mencapai telaga. Untuk masuk Telaga Cebong tidak dipungut biaya.
Akomodasi
Jika ingin merasakan suasana bermalam di Telaga Cebong, Anda bisa mendirikan tenda di sekitar dan berkemah. Tidak jauh dari telaga ini, tampak Bukit Sikunir—tempat yang hampir selalu menjadi tujuan wisatawan untuk menyaksikan keindahan Matahari terbit.
Anda juga bisa saja memilih penginapan yang tidak jauh dari Sikunir dan berikutnya memesan ojek untuk menjemput ojek saat malam atau sore hari demi menyaksikan Matahari terbit atau tenggelam.
Tips
- Kenakan pakaian yang cukup hangat demi menangkal dinginnya udara. Termasuk juga sarung tangan dan kupluk.
- Jangan membuang sampah sembarangan atau mencorat-coret fasilitas umum karena selain melanggar aturan juga karena itu adalah wilayah penduduk pribumi yang harus dihargai.