Animo Tinggi, Peserta 1st Beach Woodball World Cup Championship 2017 Melebih Target

woodball3Suparno, Ketua Panitia 1st Beach Woodball World Cup Championship 2017, mengatakan bahwa peserta event ini mencapai 230 peserta dari 200 peserta yang diharapkan. Hingga pendaftaran ditutup, peserta sudah mencapai 80%, namun menjelang pertandingan ada banyak permintaan untuk mendaftar.

“Olahraga ini sifat persaudaraannya kental, walaupun pendaftaran sudah ditutup, kami buka lagi sesuai dengan permintaan,” jelas Suparno pada saat Opening Party 1st Beach Woodball World Cup Championship 2017 di Bintan Lagoon Resort, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau, Kamis (10/8).

Ada 11 negara yang bepartisipasi yaitu Indonesia, Singapura, Malaysia, India, China, China Taipei, Hongkong, Oman, Uganda, Nepal dan Korea. Sebelumnya, Vietnam direncanakan bepartisipasi namun negara tersebut mengundurkan diri.

Terpilihnya Kabupaten Bintan sebagai tuan rumah berawal dari diskusi komunitas para pecinta Woodball. Mulanya mereka hanya ingin sekadar berolahraga, namun tercetuslah ide untuk membawa Woodball ke ajang PON dan Kejurnas. Kemudian, diskusi lebih lanjut dengan pengurus pusat melahirkan konsep penyelenggaraan kejuaraan dunia Woodball pantai untuk pertama kalinya.

“Kalau kejuaraan dunia yang diselenggarakan di rumput sudah beberapa kali, di pantai belum pernah, baru di ASEAN GAMES saja Woodball pantai” lanjut Suparno.

woodball1Bintan diajukan sebagai tuan rumah karena pihak panitia ingin memilih destinasi baru, tidak harus selalu Bali. Pada saat itu kandidat yang ditetapkan adalah Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan, karena keduanya dinilai memiliki kualitas pasir yang baik. Hasil survei pengurus pusat, pengurus Indonesia dan pengurus internasional memperlihatkan bahwa pasir di Bintan lah yang paling sesuai dengan kriteria.

“Banyak lagi persyaratan yang harus dipenuhi oleh panitia lokal, tapi dengan tekad, akhirnya event ini terwujud meskipun kerjanya berat,” lanjutnya.

1st Beach Woodball World Cup Championship 2017 diselenggarakan pada 9-13 Agustus di Bintan Lagoon Resort. Event ini digelar tidak hanya sebagai kompetisi Woodball bergengsi, tapi juga diharapkan dapat mendatangkan suatu nilai positif bagi Bintan. Selain itu, event tersebut juga dihelat untuk membuktikan bahwa olahraga dapat meningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan membantu pemerintah dalam meningkatkan kunjungan wisatawan.

Mengenal Lebih Dekat Olahraga Woodball

Indonesia kerap kali berprestasi dalam kejuaraan dunia woodball atau bola kayu. Prestasinya dimulai dari tahun 2009 dengan menempati peringkat tiga dunia, lalu pada 2016 menduduki peringkat satu dunia. Seperti apakah olahraga Woodball itu?

Woodball memiliki banyak kemiripan dengan cabang olahraga golf. Hanya saja, golf memiliki 12 fairway, sedangkan woodball memiliki 24 fairway sehingga pukulan yang diperlukan lebih banyak. Akan tetapi, cara memukul, aturan swing dan mekanisme permainan diadopsi dari golf. Pemain diwajibkan memukul bola dan memasukkannya ke gate atau gawang yang sudah disediakan. Peserta yang memukul paling sedikit keluar sebagai juara. Dalam permainan ini terdapat juga pinalti dan pelanggaran. Misalnya, denda satu pukulan jika bola yang dipukul pemain keluar dari garis yang sudah ditetapkan.

2017_0811_08182300Olahraga ini sudah terdaftar di dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) dan memiliki Kejuaraan Nasional tersendiri. Woodball dapat dimainkan di lapangan rumput ataupun di pantai. Peralatan dan persiapan yang diperlukan untuk olahraga ini antara lain mallet, bola, gawang dan lapangan sekira satu hektar. Mallet adalah sejenis stick yang digunakan untuk memukul bola, terbuat dari kayu dan karet. Ujung stick dibuat mirip seperti bentuk botol cola atau bir.

Salah satu keunggulan dari olahraga ini adalah dapat mencakup semua umur dan segala postur tubuh. Ahris Sumarianto, salah satu juara dunia Woodball, mengatakan bahwa kemampuan yang paling dibutuhkan adalah feeling, akurasi dan ketenangan. Fisik yang prima lebih dibutuhkan oleh peserta Woodball pantai karena Matahari lebih terik.

“Dilihat dari luar, pukulan memang tenang, tapi sebenarnya kalau sudah tidak kuat pukulan itu goyang,” jelas Ahris Sumarianto.

Woodball pantai inilah yang dijadikan kategori bergengsi pada event 1st Beach Woodball World Cup Championship 2017 yang diselenggarakan di Bintan Lagoon Resort. Resor ini sendiri sudah terkenal sebagai resor terbesar dengan luas area sekira 300 hektar, berikut dua lapangan golf yang juga dimanfaatkan sebagai area untuk kejuaraan dunia Woodball di atas. Bintan Lagoon Resort juga unggul akan garis pantainya yang panjang dipagari pasir halus berwarna cokelat muda. Fasilitas-fasilitas tersebut membuat lanskap resor ini begitu mewah dan memanjakan mata.