Tindak lanjut hasil Rakornas I/2017 tentang Air Connectivity tidak pernah berhenti. Tiga komponen yang oleh Menpar Arief Yahya disebut dengan 3A, Airlines-Airports-Airnav Authority nya itu terus dijalani dengan tekun, serius, dan progress. Satu demi satu, hasilnya mulai dirasakan oleh publik.
Sukses Tim Aksesibilitas yang dipimpin Stafsus Menpar Bidang Konektivitas dan Infrastruktur, Judi Rifajantoro ini memang tidak kelihatan fisiknya. Tetapi terasa services-nya sampai ke publik. Jumlah flight semakin banyak, jumlah slots semakin banyak, kapasitas tempat duduk yang dijual semakin banyak, dan harga bisa semakin “promotif”.
Tidak kasat mata. Tapi, inilah sebenarnya satu bottleneck yang paling merepotkan industri pariwisata di tanah air. “Karena 75% wisman itu terbang melalui jembatan udara. Dan mereka sudah bergaya digital online. Kekurangan seats capacity yang semula 4 juta, tinggal separohnya, dan tidak lama lagi akan ready,” ungkap Arief Yahya Menteri Pariwisata.
Salah satu bukti sukses action tim connectivity itu adalah komitmen semua airlines untuk menambah jumlah terbang dan daya angkut orang ke Indonesia. Dari Garuda Indonesia, Air Asia, Lion Air –termasuk Batik Air, Wing Air, Malindo Air, Thai Lion–, Sriwijaya Air Group termasuk Nam Air, semua siap menambah jam operasi dan jumlah armada.
Bukti sukses lain adalah airports operator bersedia memberikan incentive bagi airlines yang nge-RON ke luar Soekarno Hatta, dan free of charge menginap di bandara lain dalam wilayah operasionalnya. Angkasa Pura II malah menyiapkan skema cash dan non cash. Free landing fee, free parking fee, free beriklan di semua material promoai di bandara untuk mengcreate rute baru.
Angkasa Pura I juga “ngebut” tahun ini langsung membangun 9 bandara dan terminal baru. Dari runway, appron, taxiway, terminal, sampai infrastruktur yang ada di dalamnya. “Kaki juga memberikan incentive, bagi airlines yang mau menerbangi rute-rute baru, akan di bebaskan landing fee-nya,” paparnya.
Kini ada info terbaru dari Direktur Angkutan Udara Kemenhub bahwa International charter flight bisa langsung masuk Sabang dan CIQ di Sabang. Sabang sudah berstatus International Airport.
Info baru lagi, Air Asia 24 Mei 2017 ini sudah merealisasi janjinya saat dikunjungi Menpar Arief Yahya di kantornya, Kompleks Cengkareng lalu. Mereka sudah membuka flight NRT-DPS, Narita Tokyo ke Denpasar Bali. Penerbangan perdana, jumlah Pax DPS-NRT 150, NRT-DPS 338 orang.
“Keren, 338 penumpang dari Tokyo Narita Airport! Terima kasih Air Asia. Terima kasih Pak Judi dan Pak Robert Waloni. Konkret, pasca Rakornas I/2017 langsung banyak hasil yang sesuai dari rencana!” ucap Arief Yahya memberi dua jempol.
Menpar Arief Yahya masih menugaskan tim yang dipimpin Stafsus Yudi Rifajantoro itu, untuk menghidupkan Bandara Belitung. Secara fisik bangunan sudah jadi, CIQP juga sudah diuji coba. “Tinggal flight yang mau terbang dan berbagai event atau festival yang bisa mendongkrak wisman,” kata Arief yang asli Banyuwangi itu.
“Events itu juga untuk memperkuat atraksi yanh sudah kuat di Belitung. Atraksi itulah yang harus dipromosikan di target market atau originasinya,” papar Arief Yahya yang Mantan Dirut PT Telkom itu.