Barack Obama, Mantan Presiden ke-44 Amerika Serikat kembali menyambangi Indonesia. Kehadirannya kali ini bersama istri dan kedua putrinya untuk menikmati waktu berlibur. Rombongan tiba di Bali pada Jumat (23/6/2017) pukul 18.52 WITA dengan pesawat jet jenis Gulfstream. Dijadwalkan Obama akan berada di Bali hingga 28 Juni 2017 kemudian melanjutkan perjalanan di Yogyakarta sebelum bertandang ke Jakarta. Ini adalah kali kedua Obama menginjakan kaki di Pulau Dewata.
Selama di Bali, Obama bersama keluarganya menginap di Four Seasons Resort Bali yang berada di Desa Sayan, Ubud. Lokasinya persis di sebelah Sungai Ayung yang menyajikan suasana tenang dengan pemandangan asri dikelilingi pesawahan dan hutan serta diapit oleh dua gunung.
Di tempat tersebut biasanya wisatawan menikmati beragam aktivitas menenangkan diri dan kembali ke alam seperti yoga, meditasi, bercocok tanam dengan petani desa, bersepeda lintas sawah, dan rafting di Sungai Ayung. Di hotel ini juga terdapat fasilitas restoran, bar, dan spa. Bahkan, bisa menikmati penyajian makan ala Hindia Belanda alias rijsttafel dan belajar memasak hidangan khas Bali.
Dalam kunjungannya ke Indonesia kali ini, Barack Obama juga diundang Indonesian Congress Network Global dalam Kongres Diaspora Indonesia ke-4 di Jakarta pada 1 Juli 2017. Ia akan menyampaikan pidato di konvensi tersebut. Konvensi diaspora di Indonesia akan menjadi pidato di Asia yang pertamanya setelah selesai bertugas sebagai Presiden Amerika Serikat. Pidato Obama ini akan menjadi sesi tertutup dalam kongres diaspora yang hanya dapat diikuti oleh 3.500 peserta yang terdiri atas diaspora Indonesia, undangan, serta publik terseleksi.
Kongres Diaspora Indonesia ini akan digelar pada 1 – 4 Juli 2017. Kongres akan diawali Konvensi Diaspora Indonesia pada 1 Juli 2017 di The Kasablanka Hall, Mall Kota Kasablanka Jakarta. Konvensi ini akan menjadi pembuka kongres sejak dimulai di Los Angeles pada 2012.
Konvensi Diaspora Indonesia terdiri atas 12 sesi yang membahas berbagai isu dan topik terkait dengan diaspora Indonesia. Konvensi tersebut menghadirkan 40 pembicara diaspora Indonesia dengan berbagai latar belakang. Dari konglomerat, pengusaha, rohaniawan, ilmuwan, politisi, sampai artis internasional. Salah satunya Barack Obama.
Selama menjadi Presiden AS, Obama 2 kali berkunjung ke Indonesia tetapi itu bukanlah kali pertama Obama menginjakkan kaki ke Indonesia. Barack Obama terakhir kali datang di Indonesia tahun 2010, dalam perjalanan yang disebutnya ‘pulang kampung’. Obama pernah menjalanai masa kecil di Indonesia pada 1967 hingga 1971. Saat itu dia diajak oleh ayah tirinya yang berkebangsaan Indonesia, Lolo Soetoro.
Dalam bukunya, “Barack Obama: Dreams from My Father”, dia bercerita tentang pertama kalinya diajak ke Indonesia. Waktu itu bahkan dia belum tahu seperti apa itu Indonesia. Adalah kakek Obama yang kemudian memperlihatkan peta Indonesia kepada Obama yang waktu itu berumur sekitar 6 tahun. Kakeknya menunjukkan Pulau Sumatera, Kalimantan, Bali, dan Jawa pada atlas kepada Obama.
“Pulau rempah-rempah, begitulah pulau-pulau itu dulunya dikenal, nama-nama yang memikat, yang berselimutkan misteri,” kata Obama.
Obama pun sempat melihat-lihat suasana Jakarta yang masih hijau waktu itu diantar ayah tirinya.
“Pemandangan yang kulalui, cokelat dan hijau tanpa henti, desa-desa berada di balik hutan, aroma minyak diesel dan asap kayu bakar. Kaum laki-laki dan perempuan melangkah seperti bangau melalui sawah, wajah mereka tersembunyi di balik topi jerami yang lebar. Seorang anak laki-laki kecil, basah, dan licin seperti berang-berang, duduk di punggung kerbau berwajah bodoh, si anak mencambuk punggungnya dengan tongkat bambu,” papar Obama mengenang suasana Jakarta tempo dulu saat dia pertama kali datang ke Indonesia tahun 1967.
Bayangan kerinduan dan keinginan berlibur di Indonesia terutama Bali sudah lama didambakan Obama.
Rencana itu bahkan tuliskan dalam buku “The Audacity of Hope” tahun 2007 yang ditulis sebelum Obama menjadi Presiden AS. Akan tetapi, saat dia menulis buku tersebut, agaknya rencana berlibur bersama keluarga harus ditunda. Hari-harinya saat itu dipenuhi oleh kesibukan.
“Ketika saya pikir pulau itu, dan semua pulau Indonesia, saya dihantui oleh kenangan-rasanya berjalan di lumpur dengan kaki telanjang saat menelusuri sawah; pemandangan pergantian hari dari balik pegunungan vulkanik; suara azan di malam hari dan aroma kayu bakar; tawar-menawar di stand buah sepanjang jalan; suara hiruk pikuk orkestra gamelan yang wajahnya sedikit disinari api” ungkapnya.
“Saya ingin mengajak Michelle dan anak-anak untuk berbagi bagian dari hidupku, untuk menjelajahi reruntuhan candi ratusan tahun di Prambanan atau berenang di sungai tinggi di perbukitan Bali,” jelas Obama.