Batimung: Spa Kecantikan dan Kesehatan Khas Banjar

Batimung merupakan perawatan kecantikan dan kesehatan masyarakat Banjar di Kalimantan Selatan. Batimung sendiri dalam cerita rakyat Banjar adalah terinspirasi dari kisah legenda Putri Junjung Buih. Sang putri dengan pesonanya konon sering muncul dari pusaran air berbuih dan disambut kain kuning. Begitu cantiknya Putri Junjung Buih sehingga mampu memikat pria bernama Lambung Mangkurat yang saat itu sedang bertapa.

Prinsipnya spa batimung adalah mengalirkan hawa panas, yang manfaatnya bisa memperlancar aliran darah sehingga dapat memperbaiki metabolisme tubuh seseorang. Dalam perawatan Batimung diterapkan tiga gerakan pijat yang bermanfaat untuk membuang kotoran dan keringat, menjaga metabolisme tubuh, dan juga relaksasi otot-otot.

Rempah-rempah yang digunakan untuk batimung diantaranya adalah: rumput akar wangi, lengkuas, kunyit, kenanga, pandan wangi, kapulaga jawa, temu giring, temu lawak, bunga mawar, serai, minyak lala’an (minyak kelapa), bunga melati putih dan jeruk purut. Ramuan tersebut digunakan untuk mandi uap selama 30-60 menit. Jika merasa lemas setelah melakukan timungan, minumlah madu atau air gula namun tidak dianjurkan meneguk air dingin atau yang mengandung batu es. Keringat yang keluar biarkan selama 1-2 jam, setelah itu barulah boleh mandi. Disarankan untuk tidak langsung terkena AC atau kipas angin.

Di Kalimantan Selatan, batimung dijadikan ritual wajib bagi pengantin Banjar baik pria maupun wanita. Perawatan berupa mandi uap ini biasanya diaplikasikan menjelang pernikahan. Biasanya bagi calon pengantin pria, acara batimung cukup tiga hari tetapi bagi calon pengantin wanita bisa sampai satu minggu bahkan ada yang hampir satu bulan. Setelah batimung selesai akan terlihat perbedaan nyata, kulit menjadi bersih dan halus serta keringatnya mengeluarkan bau yang harum. Bahan alami yang digunakan mampu mengangkat sel kulit mati dan merangsang pertumbuhan kulit baru.

Maanfaat lain adalah untuk pengobatan. Uap ramuan batimung yang mengandung minyak astiri diyakini masuk ke dalam tubuh dan membantu menyembuhkan penyakit. Batimung pun dapat dikembangkan untuk membantu orang yang tak mampu berolahraga karena kecacatan anggota gerak. Dengan batimung, pasien dapat mengeluarkan keringat dan dibantu menuju kesembuhan.

Insomnia bisa pula diatasi dengan batimung. Ritual ini baik untuk melancarkan peredaran darah sehingga membuat tidur nyenyak dan membuat tubuh sehat serta bugar. Wanita dewasa dan remaja putri disarankan menggunakan batimung karena uapnya mampu membuat membakar lemak, mencerahkan wajah terlihat berseri dan juga menjadikan riasan wajah tahan lama.

Saat ini batimung diterapkan oleh kalangan salon dan pusat perawatan tubuh. Seperti halnya Marta Tilaar Salon Day Spa di Duta Mall Banjarmasin yang menyediakan layanan batimung spa. Di sana batimun diawali barandam batis (foot ritual) menggunakan antiseptic berupa daun jeruk dan irisan sereh dilanjutkan cengkaruk (body scrub) atau luluran yang terbuat dari ketan hitam untuk mengangkat sel kulit mati. Berikutnya baurut (body massage) menggunakan minyak lala’an (virgin coconut oil) yang dipadu babanyon oil (sesuai kebutuhan). Selanjutnya bakasai atau membalur tubuh dengan sari beras dan parutan temugiring serta juruk purut untuk mengharumkan dan melembabkan kulit.

Perawatan tahap berikutnya adalah batimung (body steam), penguapan tubuh dengan beragam rempah dan bahan alami agar pori-pori kulit terbuka, sekaligus membantu mengeluarkan toxin, mengurangi keringat berlebih dan mengharumkan badan. Kemudian barandam awak (body bathing) menggunakan beragam bahan alami. Sebagai penyempurna batimung, tubuh akan dimasker menggunakan pupur bangkal agar kulit tampil bersih, harum, lembab, dan juga memberi nutrisi pada kulit.