Sumedang: Puseur Budaya Sunda

Sekilas

Sumedang adalah sebuah wilayah Priangan yang menghijau dengan budaya Sunda nan lekat. Lebih banyak orang mengenalinya sebagai tempat persinggahan dari Cirebon ke Bandung atau sebaliknya. Lebih dari itu sebenarnya Sumedang memiliki tujuan dan daya tarik wisata yang memikat. Kota Sumedang sendiri misalnya mempunyai ciri khas kota kuno yang khas di Pulau Jawa dengan alun-alun sebagai pusatnya dikelilingi bangunan penting seperti Masjid Agung, rumah penjara, dan kantor pemerintahan. Di tengah alun-alun terdapat bangunan yang bernama Lingga, tugu peringatan yang dibangun tahun 1922.

Sumedang sendiri berasal dari kata insun yang berarti saya, dan medal yang berarti lahir. Pada masa kejayaannya, wilayah Kerajan Sumedang Larang meliputi Jawa Barat dikurangi Kesultanan Cirebon dan Banten. Kerajaan Sumedang Larang yang mencapai masa keemasan pada masa pemerintahan Pangeran Angka (Prabu Geusan Ulun) dimana masa itu mulai diterapkan sistem Pemerintahan Kabupaten. Akan tetapi, jauh sebelumnya, Sumedang adalah sebuah kerajaan  bernama Kerajaan Tembong Agung dengan rajanya Prabu Galuh Hadji Adji Putih (Adji Purwa Sumedang). Pada masa pemerintahan Prabu Tuntang Buana (Prabu Tadjimalela) Kerajaan Tembong Agung berubah nama menjadi Kerajaan Sumedang Larang.

Sumedang menisbahkan dirinya dengan slogan “Sumedang: Puseur Budaya Sunda” artinya adalah masayarakat Sumedang memiliki tekad dan komitmen yang kuat untuk melaksanakan pelestarian dan pengembangan budaya Sunda. Berbagai alasan melatarbelakanginya, seperti karena berbagai kesenian Sunda terlahir dari Sumedang, sebut saja bangreng, kuda renggong, karinding, tari sampiung, tarawangsa, tari topeng, singa reog, bangreng dan tardug.

Selain itu, banyak makam di Sumedang yang sering dikunjungi peziarah. Sebut di antaranya adalah Makam Dayeuh Luhur, yaitu makam Prabu Geusan Ulun beserta istrinya Harisbaya, makam Kyai Damang Cipaku, makam Pasarean Gede, yaitu makam Kangjen pangeran Santri, serta makam Pahlawan Nasional asal Aceh, Tjut Nyak Dien.

 

Latar belakang sejarah pun menguatkan dimana saat keruntuhnya Kerajaan Padjadjaran tahun 1579 erat kaitannya dengan Kerajaan Sumedang Larang. Kekuasan Padjadjaran berakhir setelah serangan dari Kesultanan Banten, Pakungwati, Demak dan Angke. Saat Kerajaan Padjadjaran di Bogor runtuh, pembesar dan senapatinya menyelamatkan atribut dan perangkat kerajaan ke istana Sumedang Larang. Saat itu, Kerajaan Sumedang Larang justru tidak ikut runtuh karena sebagian besar rakyatnya sudah memeluk Agama Islam yang datang dari arah timur. Raja terakhir Sumedang Larang Prabu Geusan Ulun sempat memindahkan keraton dari Sumedanglarang ke daerah Dayeuh Kolot, beliau wafat tahun 1608 M.

Sebagian besar wilayah Sumedang adalah pegunungan, kecuali di sebagian kecil wilayah Utara berupa dataran rendah. Wilayah Sumedang seluas 1.522,21 km2 di sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Indramayu, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Majalengka, sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Subang, dan sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Garut. Jarak Kabupaten Sumedang ke pusat kota Bandung relatif pendek (45 Km) dan berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten bandung. Oleh karena itu, sebagian fungsi kota Bandung ditampung di wilayah Kabupaten Sumedang seperti pemukiman, industri, pendidikan hingga pertanian.

Video via: Video Klinik

Kegiatan

Ada banyak kegiatan yang dapat Anda lakukan di Sumedang, mulai dari wisata budaya, wisata alam, hingga wisata kuliner. Cara singkat untuk memahami budaya Sunda di Sumedang adalah dengan menyambangi Museum Prabu Geusan Ulun di Jalan Prabu Geusan Ulun, Regol Wetan. Bangunannya yang bernuansa Belanda sempat menjadi kediaman bupati dan kini difungsikan sebagai museum yang terdiri dari beberapa gedung. Benda koleksinya berupa dokumen penting dari masa lampau, aneka senjata pusaka, seperti keris, tombak, kujang, dan lainnya, alat musik tradisional, khususnya gamelan, serta mahkota raja dan Pusaka Tujuh.

Anda dapat menikmati desa wisata dengan menyambangi Pangjugjugan. Anda dapat menikmati pemandangan pegunungan menghijau sembari menikmati ubi cilembu (ubi madu) yang sangat legit disajikan hangat. Anda juga bisa menikmati wisata petik stroberi saat musim panen tiba serta mengajak anak-anak menikmati ekowisata di peternakan kelinci, kambing, dan sapi.

Apabila ingin menikmati panorama Sumedang dari ketinggian maka arahkan pendakian ke Sanging Taraje, yaitu puncak Gunung Tampomas (1.684 m dpl). Dari Sanging Taraje Anda juga dapat menikmati keelokan beberapa kawah kecil yang dihiasi bebatuan hitam. Tidak jauh dari Sangiang Taraje terdapat petilasan Prabu Siliwangi yang disebut Pasarean. Untuk mencapai Sangiang Taraje, Anda dapat mendaki melalui 3 jalur utama, yaitu: Cibereum, Buah Dua, dan Narimbang. Dari di jalur Narimbang, Anda dapat menemukan Curug Ciputrawangi di Desa Narimbang, Kecamatan Conggeang, yang masih sangat asri dan alami.

 

Batu Dua Gunung Lingga merupakan dataran luas di ketinggian 930 m dpl, di kawasan Gunung Lingga Kecamatan Cisitu. Tempat ini pernah menjadi lokasi ajang pra-Piala Dunia Paralayang tahun 2013. Batu Dua memiliki beberapa titik geotermal yang mengeluarkan gas alami sehingga mampu membuat paralayang terbang di ketinggian lebih lama serta didukung angin ideal untuk bermanuver cantik. Selain itu, di Batu Dua ada makam Raja Sumedang Larang pertama Prabu Tajimalela dan bumi perkemahan Gunung Lingga yang dilengkapi fasilitas outbound.

 

Kawasan Waduk Jati Gede Sumedang  pun menarik disambangi selain menjadi waduk penampungan air, juga sebagai tujuan wisata menikmati suasana pemandangan waduk raksasa dari ketinggian. Waduk Jatigede ini merupakan bendungan terbesar ke-2 di Indonesia setelah Waduk Jatiluhur.

 

 

 

Akomodasi

Ada banyak pilihan akomodasi di Kabupaten Sumedang, jaraknya dari Bandung pun terbilang tidak begitu jauh sehingga memungkinkan Anda menjelajahinya di waktu yang luang. Berikut ini beberapa pilihan penginapan di Sumedang dan Anda hanya perlu menyesuaikan dengan tujuan wisata serta kebutuhan.

Anjung Tirta

Jl. Raya Ciguling No.48 Pasanggrahan Baru

Telp. 0261-201098

Bandung Giri Gahana

Jl. Raya Jatinangor Km. 20, Cikeruh Sayang

Telp. 022-7798401

Caringin Wisma

Jl. Raya Jatinangor 122 Sayang

Telp. 022-7798202

Cipanas Cilengsing

Jl. Raya Legok Buahdua Km. 14 Cilangkap

Telp. 0261-2715599

Cipanas Sekarwangi

Dusun Cipanas Rt. 05/02 Sekarwangi

Telp. 081321852333

Citra Papan 1

Jl. Raya Jatingangor Sayang

Telp. 022-7798677

Citra Papan 2

Jl. Raya Cipacing Km. 20 Cipacing

Telp. 022-7797786

Dasa Putra

Jl. May. Abdurahman 158 Kota Kaler

Telp. 0261-201592

Handayani

Jl. Prabu Gajah Agung 10

Telp. 0261-2700707

Hanjuang Hegar Pondokan

Jl. Raya Cimalaka Km . 5 Cilangkap Serang

Telp. 0261-202686

Hegar Manah

Jl. Raya Cimalaka No.115 Cimalaka

Telp. 0261-202720

Jatinangor

Jl. Raya Jatinangor No.13-15 Cibeusi

Telp. 022-7795784

Kampung Toga

Jl. Makam Cut Nyak Dien Sukajaya

Telp. 0261-206567

Karya Nunggal Asri

Jl. Raya Legok Paseh, Dsn Cinunggal Rt.17/05

Telp. 0261-204313

Kencana

Jl. Pangeran Kornel 216 Regol Wetan

Telp. 0261-201642

La Diva

Jl. P. Suriaatmaja 36 Kota Kulon

Telp. 0261-201517

Lafasa

Jl. Raya Jatinangor 54 Cibeusi

Telp. 022-7781515

Murni

Jl. Pangeran Geusan Ulun No188 Regol Wetan

Telp. 0261-201319

Puri Khatulistiwa

Jl. Raya Jatinangor Km 20 Jatinangor- Sumedang

Telp. 022-7791000

 Puri Mutiara

Jl. Prabu Geusan Ulun 22 Regol Wetan

Telp. 0261-202102

Sutra

Jl. May. Abdurahman No.172 Kota Kaler

Telp. 0261-201742

 

Transportasi

Jarak dengan Bandung kurang dari 50 km, selain itu tersedia TOL dari Bandung ke Cileunyi yang dapat memangkas perjalanan Anda. Sementara dari Jakarta maka Anda dapat memanfaatkan bus ke Bandung. Bus Jakarta-Bandung menuju terminal Leuwipanjang dan Cicaheum. Dari Leuwipanjang-Sumedang ditempuh kurang dari 1,5 jam. Dari Jakarta ada bus jurusan Jakarta-Tasik/Garut lalu turun di gerbang tol Cileunyi lalu lanjutkan angkutan kota. Tersedia pula bus kecil (elf) arah Cirebon/Cikijing atau bus AC Sahabat (berwarna silver-biru) dengan ongkos Rp13 ribu atau bus Bandung-Cirebon dengan ongkos Rp45 ribu. Ada juga bus Jakarta-Sumedang dari Kampung Rambutan ke terminal Ciakar di Sumedang.

 

 

 

Kuliner

Sumedang adalah satu daerah di Jawa Barat yang memiliki kekayaan kuliner yang lengkap. Salah satu kuliner yang menjadi ikon daerah ini adalah tahu sumedang. Tahu Sumedang sudah terkenal dimana-mana. Bahkan Tahu Sumedang selalu dijajakan di bus kota antar kota dan antar provinsi. Selain enak, murah dan tahan lama. Tahu Sumedang akan lebih nikmat jika dimakan dalam kondisi panas-panas. Terkadang Tahu Sumedang juga disajikan dengan lontong isi. Tahu Sumedang kerap juga dijadikan sebagai oleh-oleh. Biasanya Tahu Sumedang dikemas dalam wadah besek dari anyaman bambu. Arahkan perjalanan Anda ke resto Tahu Bungkeng sebagai salah satu kuliner legendaris Sumedang. Berdiri sejak 1917, Tahu Bungkeng menjadi cikal bakal munculnya Tahu Sumedang yang begitu populer. Cita rasa khasnya yang lezat tetap terjaga.

Ada pula sambel oncom sumedang yang terkenal dengan cita rasanya yang cenderung lebih pedas. Makanan enak khas Sumedang yang satu ini sangat cocok jika disantap ketika udara sedang dingin. Dimana aroma dari kencur yang harum dapat membangkitkan selera makan. Sambel Oncom ini juga cocok disajikan bersama dengan ketan bakar bersama dengan segelas teh manis hangat ketika sore hari.

 

Ubi cilembu adalah salah satu makanan yang layak Anda bawa pulang untuk dinikmati bersama keluarga. Ubi Cilembu merupakan ubi ras lokal asal Kecamatan Pamulihan, Sumedang. Ubi ini bisa menghasilkan rasa manis khas jika ditanam di beberapa wilayah yang berada di sekitaran kaki gunung Kareumbi yang masih masuk daerah Sumedang. Untuk menghasilkan rasa manis yang sempurna ubi harus dioven selama 2 jam. Ubi yang sudah dioven lelehan getahnya menyerupai cairan gula yang lengket dan manis seperti madu. Harga satu kuintal ubi mentah harganya Rp 500 ribu, sedangkan untuk ubi yang sudah dioven ia menjualnya dengan harga Rp 15 ribu per kilogram.

Untuk menikmati masakan khas sunda maka Anda dapat arahkan ke berbagai restoran di Sumedang seperti Kampung Tahu yang menyajikan menu khas tradisional Sunda. Hidangan disajikan dengan menggunakan alat-alat makan tradisional dimana Anda menikmati suasana luar ruangan dengan arena pemainan khas Sunda.

Resto Joglo Sumedang di Jalan Raya Serang No.333, Desa Serang menghadirkan nuansa khas Jawa dengan interior kerajinan dan ukiran Jepara. Ada menu kuliner khas berupa nasi liwet bebek goreng dan sop buntut yang dimasak dengan bumbu keraton bercita rasa istimewa.

Saung Teko di Jalan Raya Cimuja, Cimalaka, Sumedang menyajikan suasana tradisional Sunda yang kental dengan tempat lesehan dan beraneka teko dari tanah liat. Suasana khas Sunda yang asri dan nyaman begitu terasa.

 

Berbelanja

Selain menikmati wisata kuliner, pastikan Anda membawa cenderamata khas Sumedang berupa kriya khas Sunda seperti wayang golek dengan berbagai tokohnya (semar, cepot, gareng, dawala, rama, shinta), alat musik angklung, kendang, panah, tombak, hiasan dinding berbentuk cecak dan kepala orang indian hingga patung. Berikut ini beberapa pilihan toko penjual oleh-oleh khas Sumedang.

Oleh Oleh Khas Sumedang

Jl. Mayor Abdurahman 31 Komplek Pujasera Sawopolo Sumedang Utara, Kotakaler, Sumedang Utara

Pusat Oleh-Oleh Rasa Manis

Jl. Sumedang-Kadipaten, Karyamukti, Kec. Tomo

Imootz Snack

Jl. Raya Tanjungkerta-Cimalaka, Sumedang, Perum Asabri Graha Citramas,

Trunamanggala, Cimalaka

Warung Oleh-Oleh Raika

Jl. Bandung – Sumedang, Km 30, Ciayunan, Ciptasari, Pamulihan, Ciptasari, Pamulihan,

Keuekeuh

Jl. Raya Cirebon – Bandung No.9, Pasanggrahan Baru, Sumedang Selatan

Toko Oleh Oleh Khas Sunda

Jl. Bandung-Sumedang, Ciptasari, Pamulihan, Kabupaten Sumedang

Toko Oleh Oleh Sugih Jaya

Jl. Panyingkiran, Situ, Sumedang Utara