Sebuah nama melegenda dari kisah pewayangan melekati nama kota ini yang berada di Pulau Sumbawa. Sejarah kuat asal usul namanya datang dari sebuah Kesultanan Bima yang didirikan pada 5 Juli 1640 M, ketika Sultan Abdul Kahir dinobatkan sebagai raja pertamanya.
Bima mempunyai dua nama yaitu Bima dan Mbojo. Nama Bima dipergunakan bila menyebutkan daerah ini dalam Bahasa Indonesia sedangkan nama Mbojo dipergunakan bila menyebutnya dalam bahasa daerah yakni bahasa Bima. Nama mbojo berasal dari bahasa Bima, babuju yang artinya tanah di ketinggian dimana dijadikan tempat pelantikan raja. Dari istilah itu kemudian perubahan pengucapan menjadi babuju selanjutnya menjadi mbojo.
Bima berada diujung timur Pulau Sumbawa yang berbatasan dengan Selat Sape di sebelah timur, di sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Dompu, dan sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Hindia. Kabupaten Bima terbagi dalam 198 desa/kelurahan dan 18 kecamatan. Ibukotanya di Raba.
Bima memiliki bentang alam lengkap dari pantai hingga pegunungan. Daerah ini beriklim tropis dan cenderung kering. Wilayahnya lebih dari sekadar sejarah namun juga menaungi beberapa tujuan wisata yang memukau dan selayaknya disambangi. Sebagian membentang di Gunung Tambora yang megah dan lainnya terhampar hingga ke bagian timurnya.
Di Kabupaten Bima Anda dapat menelusuri kekayaan budaya sisa dari kekuasaan Kesultanan Bima yang kukuh dengan tradisi Islam hingga saat ini. Pilihan lainnya daya tarik alam memesona di Pulau Satonda, atraksi pacoa jara, serta memikatnya kesenian tarian wura bungi monca dan gantao.
Kegiatan
Bima di Pulau Sumbawa menyuguhkan aneka tujuan wisata alam yang menarik untuk dikunjungi. Beberapa di antaranya merupakan impian dari banyak petualang. Sebut seperti Gunung Tambora yang letusannya melegenda. Gunung api vulkanik ini berada di Kecamatan Tambora, sekira 200 km dari Kota Bima. Dengan menaiki puncaknya Anda dapat menikmati menikmati keindahan hutan kayu Calabai, Air Terjun Sori Panihi (Kawinda), panorama laut semenanjung (Paninsula), dan Pantai Sanggar.
Pulau Satonda adalah mutiara keindahan Pulau Sumbawa yang bersanding dengan Gunung Tambora. Pulau ini terbentuk dari erupsi gunung purba di kedalaman 1.000 meter dan terangkat selama jutaan tahun lalu. Selain menikmati keindahan pesisir pulau ini dengan snorkling dan berenang, Anda juga dapat menaiki gunung ini untuk menatap panorama indah danau purba di tengah pulau. Pemandangannya begitu memesona dari puncak pandang setelah traking kurang dari 1 jam.
Ada juga Wadu Pa’a dikenali juga sebagai Candi Tebing, yaitu artefak peninggalan agama Buddha di Pulau Sumbawa. Lokasinya dapat Anda temukan dekat Desa Sowa sekira 1 jam perjalanan dan juga diakses dengan perahu dari Kota Bima. Situs ini ditemukan dan direstorasi tahun 1984. Diperkirakan artefak tersebut berasal dari tahun 1733.
Di Istana (kesultanan) Bima atau disebut juga Asi Mbojo masih dapat Anda nikmati sisa bangunan yang cukup terawat. Di dalamnya tersimpan beberapa keris pusaka dan mahkota, serta beragam benda kesultanan lainnya. Bangunannya bergaya Eropa dibangun 1927-1929 sementara yang lama telah rusak. Area istana memiliki pemandangan sangat indah. Ada juga meriam tua yang mengarah ke utara dan alun-alun. Perancang Asi Mbojo adalah Rehatta, seorang arsitek kelahiran Ambon yang diundang dan ditugaskan Pemerintah Hindia Belanda.
Arahkan tujuan Anda ke Desa Oanda di Belo, sekira 7 km dari Kota Bima. Ada atraksi menarik, yaitu pacoa jara, sebuah pacuan kuda yang penunggangnya anak-anak berusia 5-8 tahun. Biasanya ada bulan khusus kegiatan ini berlangsung sebanyak 4 kali dalam setahun, yaitu: April, Juli, Agustus, dan Desember.
Pantai Kalaki adalah tujuan wisata di kawasan Teluk Bima yang dapat ditempuh sejauh 11 km dari Kota Bima. Lokasinya strategis karena berada di Jalan Sumbawa-Bima. Di pantai ini biasanya wisatawan menikmati bermain di pinggir pantai dengan tersedianya banyak fasilitas dan aneka hiburan laut seperti wisata sepeda air.
Ada juga Pantai Lawata dan Pantai Amahami yang sering menjadi tujuan wisata warga Kota Bima. Kawasan pantai ini ramai terutama pada sore dan malam hari dengan pedagang kaki lima. Pantai Ule berada di sepanjang utara pelabuhan Bima. Pantai yang indah ini hanya butuh waktu 5 menit dari pusat kota Bima.
Ada juga Pantai Kolo dengan pemandangan alam memesona di utara Kota Bima. Dari pantai ini Anda juga dapat menikmati panorama ke arah barat berupa biru laut membentang dan Pulau Kambing yang berdiri ditemani jejeran bukit dan pegunungan Soromandi serta Donggo.
Pantai Ni’u terletak di sisi timur Teluk Bima dilalui Jalan Bima-Sumbawa sekira 3,5 km dari terminal Dara Kota Bima. Lokasinya di tepi jalan nasional sehingga ramai dikunjungi wisatawan terutama saat hari libur. Di pantai ini juga terdapat gazebo yang dibangun Pemerintah setempat untuk pengunjung menikmati panorama pantai.
Ingin mencoba sesuai yang sedikit lebih liar, coba sambangi Pulau Ular di tengah perairan bagian timur wilayah Kecamatan Wera. Jaraknya sekira 80 km dari Kota Bima. Pulaunya dapat di capai dengan perahu nelayan selama 15 menit dari daratan. Ular-ular yang mendiami pulau ini bersahabat yang umumnya berwarna putih-hitam. Disarankan Anda ditemani pemandu berpengalaman apabila ingin menyambanginya.
Berkeliling
Anda dapat berkeliling di Kota Bima dengan memanfaatkan moda berupa bemo, benhur dan ojek. Sebagian besar jalan di Bima beraspal dan sebagian lainnya jalan perkerasan batu dan jalan tanah. Ada 3 terminal yang menghubungkan Kota Bima dengan kabupaten/kota lainnya.
Tips
Anda dapat memanfaatkan jasa pemandu dan operator wisata untuk panduan berkeliling di sana.
Bintang Laut Express
Jalan Soekarno Hatta 19 Bima
Telp. 0374 4311
Fajar Bima
Jl. Soekarno Hatta 30, Bima
Telp. 0374 42382
Grand Komodo
Jl. Soekarno Hatta 99, Bima
Telp. 0374 42018
Kristal Kencama
Jl. Sumbawa 19, Bima
Telp. 0374 42788
Akomodasi
Tersedia beragam pilihan penginapan di Kota Bima dan sekitarannya. Anda hanya perlu menyesuaiakannya dengan kebutuhan dan rute tujuan. Berikut referensinya.
Lambitu Hotel
Jl. Sumbawa 4
Telp. 0374 42222
Lila Graha Hotel
Jl. Sumbawa 2
Telp. 0374 42740
Parewa Hotel
Jl. Soekarno Hatta
Telp. 0374 42652
Losmen Dara
Jl. Sultan Salahudin
Telp. 0374 42293
Losmen Pelangi
Jl. Lombok – Bima
Losmen Komodo
Jl. Sultan Ibrahim
Telp. 0374 42070
Losmen Dewi Sari
Jl. KM Dora Bima
Losmen Putra Sari
Jl. KM Soekarno Hatta – Bima
Hotel Laila
Jl. Soekarno Hatta – Bima
Telp. 0374 4245
Hotel La Ode
Jl. Soekarno Hatta – Raba
Hotel Permata
Jl. Soekarno Hatta – Paruga
Losmen Give
Jl. Pelabuhan Sape, Desa Naru
Losmen Friendship
Desa Rasa Bau Sape
Telp. 0374 71006
Losmen Ratna Sari
Desa Naru Sape
Telp. 0374 71186
Losmen Nusa Bajo
Jl. Pelabuhan Desa Bajo, Sape
Losmen Mutiara
Jl. Pelabuhan Desa Bugis, Sape
Losmen Mustika Mutiara
Pelabuhan Bugis, Sape
Penginapan Pandaan
Jl. Lintas Sumbawa – Bima
Palibelo
Kalaki Beach Hotel
Jl. Lintas Sumbawa – Bima Palibelo
Telp. 0374 700915
Transportasi
Bandar Udara Sultan Salahuddin menjadi gerbang petualangan Anda di Bima yang dilayani dari beberapa kota di Tanah Air seperti dari Mataram, Ende, Kupang, dan Denpasar.
Pelabuhan laut Bima memiliki dermaga samudera sepanjang 142 m dan luas lantai 2.050 m² serta dermaga pelayaran rakyat sepanjang 50 m dengan lantai 500 m². Pelabuhan laut Bima selain dapat disinggahi kapal-kapal besar seperti KM AWU, KM Tatamelau, KM Kelimutu, KFC Barito dan KFC Serayu, juga kapal-kapal perintis. Disamping itu, menjadi pusat bongkar muat barang ekspedisi dan pelayaran.
Untuk taksi atau rental mobil dapat menghubungi pihak berikut.
Lendang Karun (0370 644444)
Blue Bird Group (0370 627000)
Rangga Takxi (0370 626000)
Kuliner
Ada beraneka masakan khas Bima yang dapat Anda cicipi. Di antaranya adalah: dodol wera, pangaha bunga, uta mbeca saronco, uta palamara. Jangan sampai melewatkan mangge mada terbuat dari jantung pisang raja yang gurih dihidangkan menemani nasi. Ada juga uta maju, berupa makanan yang diawetkan menyerupai dendeng namun berbeda dalam pengolahannya menggunakan garam untuk mengawetkannya dan bisa diolah kembali menjadi berbagai masakan seperti uta maju ncango, uta maju puru dan uta maju ncango sipa.
Berikut beberapa pilihan tempat makan di Bima.
Restoran Lambitu
Jl. Sumbawa40
Telp. 0374 42222
Lila Graha Restaurant
Jl. Lombok 20 Bima
Telp. 0374 44705
Arema
Jl. Sutami 5 Bima
Telp. 0374 43645
Taliwang
Jl. Sultan Hasanudin Bima
Telp. 0374 44438
Pemuda
Jl. Sulawesi Bima
Telp. 0374 42385
Anda
Jl. Kaharudin Bima
Telp. 0374 42703
Kediri
Jl. Kaharudin Bima
Telp. 0374 45151
Marem
Jl. Pahlawan Dara bima
Telp. 0374 42148
Mawar
Jl. Sulawesi 28, Bima
Telp. 0374 42272
Depot Srikandi
Jl. Lombok 2, Bima
Telp. 0374 421355
Pade Doang
Jl. Martadinata 10, Bima
Telp. 0374 42309
Surabaya
Jl. Soekarno Hatta, Bima
Telp. 0374 43405
KFC
J. Gatot Subroto 15
Telp. 0374 44767
Berbelanja
Oleh-oleh khas Bima adalah kain tenun mbojo yang bermotif cantik dan dibuat tradisional (bukan mesin). Motifnya antara lain bunga samobo (bunga sekuntum), bunga satako (bunga setangkai), bunga aruna (bunga nenas) dan bunga kakando (rebung). Ada juga motif garis yang sering dipadankan dengan motif bunga. Harganya mulai dari Rp200.000,- per helai dan bisa mahal bila motifnya rumit dan detail.
Madu menjadi pilihan lain untuk dapat dibeli dari Bima. Madu khas Bima dikenal luas karena khasiatnya untuk menjaga stamina, kecantikan dan obat. Madu banyak dijual di pinggir jalan dengan kemasan air mineral maupun botol sirup. Untuk madu dalam kemasan air mineral 500ml, harganya sekitar Rp150.000,-.
Ada juga mutiara yang terkenal dari daerah Lambu, Wera, Sanggar dan Langgudu. Biasanya dijual berupa butiran utuh ataupun sudah dibentuk menjadi aksesoris cantik. Pastikan Anda mengetahui perbedaan jenis dan keasliannya.
Untuk mendapatkan oleh-oleh di atas Anda dapat menyambangi Toko Mutmainah yang menjual beraneka cenderamata khas Bima di Jl. Sultan Hasanudin 46, Bima. Bila waktu Anda terbatas maka dapat membeli makanan di Toko Roti Bagel di Jl. Sultan Salahuddin yang lokasinya berada di depan bandara.