Menjadi Penyelam dan Ketakutannya

Kehidupan bawah laut merupakan sebuah surga yang menyimpan berbagai keindahan yang tak ada bandingannya. Tidak hanya berperan dalam menopang sektor maritim namun berkontribusi pula dalam sektor lainnya sebagai multiplier effect. Tak terkecuali aktivitas menyelam selain sebagai salah satu cabang olahraga di Indonesia juga berperan menjadi kegiatan menyenangkan di waktu luang dan dapat dilakukan oleh siapapun yang ingin mencoba menyelami kehidupan didalamnya.

Kemolekan berbagai spesies ikan yang berlalu lalang dalam birunya laut ditambah berjuta flora dan fauna lainnya nampak semarak dalam keheningan dasar laut. Begitu Anda “menceburkan diri” di kedalamannya, percayalah akan tercipta sebuah sensasi yang menggelorakan hati dan pikiran.

Beberapa dari Anda, terutama bagi seorang pemula, mungkin ada perasaan takut dan ragu untuk menelusuri “kancah bawah laut”. Wajar bila Anda memiliki perasaan tersebut karena sesuatu yang awal biasanya terbayang meragukan bahkan menakutkan. Berikut kami sampaikan beberapa tips yang dapat membantu menghilangkan kegundahan hati Anda agar tak perlu lagi ragu atau takut untuk menelurkan pengalaman “perdana” menyelam Anda :

Kondisi Psikologi
Seseorang yang akan melakukan penyelaman, awal mulanya harus membuang jauh pikirannya dari rasa takut. Kestabilan emosi sangatlah ampuh dalam mengendalikan tekanan fisik dan mental dalam menghadapi kedalaman laut. Kepanikan ketika menghadapi arus laut yang tak bisa ditebak dapat membahayakan keselamatan Anda.

Kondisi Badan
Kesehatan memang sangat vital bagi calon penyelam. Fungsijantung, paru-paru, THT (telinga, hidung dan tenggorokan) dan sistem saraf tentunya harus dalam batas normal. Organ-organ tersebut berfungsi untuk menyuplai peredaran darah dan oksigen ke seluruh tubuh, serta mempertahankan kesadaran penyelam.

Kondisi badan yang fit sangatlah penting bahkan Anda harus terhindar dari flu ringan sedikitpun karena Anda harus melakukan proses equalisasi. Equalisasi merupakan proses penyesuaian tekanan. Kegunaannya untuk menghindari rasa nyeri pada telinga akibat perbedaan tekanan antara dunia luar dan telinga bagian tengah yang terjadi saat menyelam nantinya.

Asupan Makanan dan Hindari Konsumsi Rokok
Hindari makanan dan minuman yang mengandung alkohol serta hindari konsumsi rokok.  Kandungan alkohol dan zat yang terkandung dalam tembakau dapat mengakibatkan penyumbatan pada saluran eustachio.

Minum Air Putih
Mungkin terkesan sepele namun siapa yang tahu bahwa minum air putih sebelum menyelam dapat menghindari Anda dari dehidrasi dan penyakit hypothermia.

Dive Operator
Pilihlah dive operator yang menyediakan peralatan selam sesuai standard dan berfungsi dengan baik. Cobalah peralatan tersebut terlebih dahulu dalam kolam renang. Dive operator harus menyediakan penyelam pendamping (buddy) yang berpengalaman. Selain itu pilihlah operator yang menyediakan latihan selam sebelum Anda menyelam sungguhan di laut.

Instruksi Pemandu Selam
Jeli lah dalam mendengarkan instruksi yang diberikan oleh pemandu selam. Dari mulai hafalan isyarat ketika menyelam, penggunaan tabung oksigen hingga peralatan penyelaman yang pas sesuai ukuran Anda. Saat menyelam pun diusahakan Anda tidak jauh dari rombongan peselam dan pemandu Anda.

Pemanasan
Sama seperti olah raga pada umumnya, agar Anda terhindar dari kram, sebelum menyelam pun perlu dilakukan pemanasan. Namun jika tubuh Anda mengalami kram ketika menyelam, jangan paksakan Anda tetap menyelam, beri isyarat pada penyelam pemandu dan segera mungkin perlahan-lahan naik ke atas permukaan laut.

Metode Valsava
Metode valsava merupakan proses equalisasi yang bermanfaat untuk menyamakan tekanan udara pada telinga Anda. Latihan penerapan metode valsava biasanya dilakukan bagi peselam pemula dengan cara menutup dua buah lubang hidung kemudian membuang nafas tanpa melalui hidung sehingga nafas yang dihembuskan dipaksa keluar melalui rongga telinga. Idealnya akan muncul suara pop/plop atau klik, itu berarti Anda terhindar rasa sakit/nyeri pada telinga anda. Untuk melakukan proses ini pastikan telinga Anda bersih dari kotoran dan cairan.

Saat Penyelaman
Jangan tahan nafas Anda ketika berada dalam air, walau terkadang secara tidak sadar terjadi, bersikaplah tenang, hirup udara perlahan-lahan dari mulut dan hembuskan dari mulut jua. Pada kedalaman tertentu, bisa saja Anda merasakan sakit telinga, untuk mengatasinya cukup telan ludah ataupun dengan menekan dan menghembuskan nafas dari hidung (dengan catatan hidung harus dalam keadaan tertutup). Posisi selam sebaiknya bergerak secara horizontal dan hindari melakukan banyak gerakan karena akan menghabiskan banyak udara.

Beberapa mitos terkadang menjadi hal yang mengurungkan niat Anda untuk menyelam. Walaupun begitu uraian berikut diharapkan dapat menjadi rujukan bagi Anda agar tak perlu khawatir kembali terhadap mitos seputar menyelam.

Perempuan Haid
Perempuan yang tengah mengalami haid dengan keluhan tertentu seperti kram perut, mual, muntah baiknya memang menghindari penyelaman namun jika tidak mengalami keluhan tersebut masih bisa menyelam dengan tetap menggunakan tampon/ pembalut.

Pengidap Asma
Mitos pengidap asma tidak diperbolehkan menyelam itu belum sepenuhnya benar karena seseorang berhak untuk menyelam itu ditentukan oleh dive licence (sertifikat menyelam). Dengan dive license akan terlihat apakah seseorang walaupun mengidap asma masah layak atau tidak untuk menyelam.

Ganasnya Hiu
Ketakutan terhadap hiu menyerang Anda ketika menyelam tidak selamanya benar terjadi. Tahu kah Anda? sebenarnya hiu itu akan menjauh dari peselam begitu hiu mendeteksi ada peselam disekitarnya dan munculnya gelembung yang keluar dari peralatan penyelam. Hiu tidaklah agresif, hanya hiu jenis great white shark lah yang agresif dan itupun sangat jarang ditemukan.

Kemampuan Berenang
Jika selama ini Anda mengurungkan niat untuk menyelam hanya karena tidak bisa berenang, ternyata itu salah. Pada prinsipnya berenang dan menyelam merupakan aktivitas yang berbeda. Berenang bukan menjadi syarat mutlak untuk menyelam. Berenang hanya memudahkan Anda untuk beradaptasi dengan keadaan air laut.

Hantu Laut
Pada kedalaman tertentu mungkin tubuh kita akan terasa lumpuh dan sering dianggap ada kaitannya dengan mahluk penunggu laut yang tidak senang dengan keberadaan peselam. Hal tersebut hanyalah sebuah mitos. Sebenarnya lumpuh tersebut terjadi karena faktor medis yakni terjadinya dekompresi. Dekompresi merupakan suatu kondisi tubuh dimana akumulasi nitrogen yang terlarut setelah menyelam membentuk gelembung udara yang menyumbat aliran darah serta sistem syaraf.  Biasanya gejala yang ditimbulkan berupa sakit kepala, pusing, blurred vision, kesemutan, kelelahan yang ekstrim. Jadi sama sekali tidak ada kaitannya dengan hantu laut. Penyakit ini beresiko terkena pada orang-orang yang mengonsumsi alkohol, mengalami keletihan dan kegemukan.

Bobot Peralatan Selam
Selintas peralatan menyelam terlihat seperti memiliki bobot yang berat. Sebetulnya ketika kita sudah menggunakan peralatan tersebut dan mulai menyelam di laut, berat tersebut tidak akan terasa. Bahkan kini sudah banyak peralatan selam yang disesuaikan dengan gender dan usia sehingga membuat Anda nyaman.

Jadi tidak ada lagi alasan bagi Anda untuk tidak mencoba menyelam. Happy diving!