Melodi pecahan ombak di Pantai Waiwo seperti diputar pada volume suara terkecil. Nyaris tak terdengar karena laut betul-betul tak berombak. Satu keanehan perairan di Kepulauan Raja Ampat ialah airnya yang tenang untuk ukuran laut, namun juga bisa begitu berbahaya di tiga bulan tertentu dari keheningan surga dunia di sepanjang bulan-bulan lainnya. Jadi, Sembilan bulan merupakan jumlah bulan terbaik untuk berada di Raja Ampat. Tak menyesal bila seorang bayi bisa dilahirkan di sini, di taman surga yang hanya dihuni mahluk-mahluk indah, dan ya, ini di Indonesia!
Waiwo tak jauh dari Kota Waisai, Ibu kota Raja Ampat. Hanya lima belas menit menggunakan speedboat, Anda pun sudah berada di sini, dan dapat menginap di salah satu dive resorts yang banyak tersebar di tempat pulau besar dan ribuan pulau lainnya yang mengusung nama indah Raja Ampat. Hari itu begitu indah di salah satu bulan terbaik untuk berada di sini, yaitu bulan Oktober dan November. Kayu-kayu jetty sebagai halte dan trotoar laut yang menjulur ke tengah perairan menjadi keanggunan pemandangan terdekat dengan darat yang tak ada di pusat kota Jakarta, Bandung, ataupun Surabaya. Struktur tubuhnya indah untuk diabadikan lewat lensa, dengan atau tanpa ada seorangpun di atasnya. Jetty, dengan backdrop langit biru atau bias sinar matahari menguning di pagi dan sore hari, bagaikan pintu gerbang menuju keramahan masyarakat di Raja Ampat.
Dua mesin 40 pk masih belum berdesing, sementara para asisten menyiapkan tabung udara, regulator, vest, fins, dan goggles yang biasa dipakai oleh para penyelam. Dua speedboat, yang sering dipendekkan sebutannya menjadi ‘spit’, telah disiapkan, masing-masing menjalankan fungsinya sendiri-sendiri. Satu spit untuk menumpuk tabung udara yang harus diantar bolak-balik ke Waiwo, dan satu lagi untuk mengakomodir 13 orang yang akan menjelajahi perairan Raja Ampat di spot Blue Magic.
Lepas meluncur ke lautan bebas, para penyelam merasakan sensasi yang dulu hanya bisa dirasakan di masa kecil; begitu menyenangkan dan selalu tak sabar untuk bermain. Meraung-raung mesin speedboat membelah tenangnya laut di depan resort selam Raja Ampat Dive Resort, menggariskan jalur panjang, meninggalkan riak gelombang yang kembali hilang. Dua orang dive master dan dive guide menengadah duduk menentang angin di ujung perahu cepat. Sementara para penyelam duduk tak tenang, berharap akan menemukan satu atau dua mahluk kecil yang belum pernah terlihat dalam mimpi maupun kenyataan. Kalau bukan karena keberuntungan, kejelian dalam memilih tempat dan penglihatan tajam adalah dua modal penyelaman yang luar biasa.
Berribu-ribu kali luas lapangan sepak bola, hamparan air dibatasi oleh pulau-pulau kecil dan terjalnya awan putih di ujung langit. Sesekali di tengah laut yang seolah tak bergaris batas ini, Nampak burung camar bertengger di atas dahan pohon yang hanyut mengapung, atau tersangkut di rimbunnya taman batu karang yang menyembul dangkal nan menggoda.
Pak Cipto, sang instruktur dari para instruktur selam di negeri bahari ini, Nampak dengan tenang melihat ujung kakinya, lalu ke ujung pulau di hadapannya, dan kembali ke ujung kakinya di atas lantai speedboat, dan menerawang jauh lagi ke ufuk langit di kejauhan, menunggu dan menanti mesin berhenti dan sunyi. Ia menyiapkan peralatan fotografi bawah airnya yang Nampak seperti kantor berjalan. Baginya, air laut sudah sama dekatnya seperti halnya hembusan udara AC di kantornya di Sanur, Bali.
Telah begitu lama bergelut dengan surga bawah laut di perairan Wakatobi, Pak Ola membiarkan hidupnya berlabuh di Raja Ampat sebagai dive master. Perahu mulai berputar, mundur, bergeser, kembali lagi ke jalur terlewat, dan berhenti, sesaat Amran, sang pengemudi speedboat, mengikuti instruksi Pak Ola yang tengah mencaris potter baik. Sementara arus yang agak kuat mengombang-ambing seluruh awak. Freddy dan Amran membantu Pak Ola mempersiapkan penyelaman pertama bagi para penyelam yang baru tiba malam sebelumnya. Untuk barang sesaat, Pak Ola mengambil hak dan kebebasannya dalam memperkenalkan diri, berdiri di depan hadirin yang siap terjun. Seolah mengetuk gelas dengan garpu untuk mencari perhatian para tamunya, ia berkata, “Nama saya Ola. Selamat datang di Blue Magic, Raja Ampat”.
Keunikan Blue Magic ialah keindahan paguyuban ikannya yang disebut schooling fish dari jenis ikan jacks atau kuwe, dan wobegong. Schooling fish artinya gerombolan ikan yang berenang dalam jumlah sangat besar, hingga beribu-ribu jumlahnya. Mereka banyak ditemukan di sini karena plankton yang sangat kaya yang menjadi sup gurih bagi ikan-ikan ini. Arus di Raja Ampat sangat kaya dengan makanan ikan ini, dan memang arusnya agak sedikit kencang dibandingkan perairan di Wakatobi yang tenang mendekati kesempurnaan sebuah kolam. Memang sulit dipercaya kalau perairan yang seperti kolam renang mewah ini adalah sebuah lautan terbuka!
Kemelut Kecil di Permukaan
Tiga penyelam professional terjun, mengapung, dan menyatu dengan air yang bersih membiru. Dive guide pun sudah siap di dekat mereka, tak sabar ingin menunjukkan titik indah di area itu. Satu orang penyelamlainnya mencebur setelah semua terlebih dahulu mengapung dan bersiap menukik ke dasar laut. Sayangnya, udara dalam vest-nya sedikit agak banyak, atau timah pemberatnya kurang membebaninya untuk tenggelam dan akhirnya menghambatnya saat menukik ke dasar laut, hingga menyebabkan ia tertinggal oleh kawanan penyelam lainnya.
Penyelam ini Nampak terus mencari udara dan menstabilkannya, dan berusaha turun. Kurang dari sepuluh detik Nampak masih kesulitan, bergegaslah Pak Ola yang masih berdiri di atas speedboat, lari dari ujung kapal dan meluncur mencebur, mencari jalur langsung ke penyelam yang tengah berkemelut. Pertolongan segera dilakukan. Tambang yang mengurai di belakang perahu, jadi tambatan bagi dua orang dalam air berarus. Keduanya lalu menepi dan kembali masuk kapal, menggagalkan penyelamannya karena telah jauh tertinggal kawanan penyelam lain.
Menyelam bukanlah olah raga soliter, atau bisa dilakukan sendiri. Ia merupakan olah raga air yang perlu dilakukan dalam kelompok, dimana salah satunya harus berperan menjadi pemimpin. Dive master atau guide haruslah selalu ada. Apapun yang terjadi, dan dimanapun penyelaman dilakukan, seorang dive master akan mempertanggung jawabkannya. Tapi tak mengapa, karena dalam sehari, biasanya tiga kali penyelaman dilakukan. Masih ada dua lagi penyelaman yang begitu berharga dan begitu menggugah inspirasi. Raja Ampat tidak pernah kehabisan tempat untuk semua itu. Keunikan kedua dari tempat ini ialah Anda perlu seumur hidup untuk mengenal setitik dari tiga perempat kekayaan terumbu karang dan ikan-ikan di dunia yang semuanya ada di sini. Begitulah yang dipercaya Max Amer, salah seorang penyelam dan pengeksplorasi dunia bawah laut, pemilik Kri Eco Resort dan Sorido Bay Resort yang hidupnya diabdikan untuk keindahan Raja Ampat.
Dive Operator
1. Grand Komodo and Dive Paradise Indonesia – www.komodoalordive.com
2. PinditoLiveaboard – www.pindito.com
3. PT Seven Seas CahayaUtama – www.thesevenseas.net
4. The Archipelago Fleet – www.archipelago-fleet.com
5. Misool Eco Resort – www.misoolecoresort.com
6. Ondina – www.smyondina.com
7. Kararu Dive Voyages – www.kararu.com
8. Papua Diving – www.papua-diving.com
9. Dive Damai – www.dive-damai.com
10. Silolona Sojourns – www.silolona.com
11. PT South Seas Indonesia – www.thearenui.com
12. PT Dewi Nusantara – www.dewi-nusantara.com
13. Ocean Rover Cruises – www.ocean-rover.com
14. PT Tribal Diving / Shakti Raja Ampat – www.shakti-raja-ampat.com
15. Tambora Dive Cruises – www.tamboradive.com
16. PT Tiger Blue – www.tigerblue.info
17. Anjemiwa Dive Safaris – www.anjemiwadivesafaris.com
18. Songline Cruises & Yachts of Indonesia – www.songlinecruises.com
19. Indocruises – www.indocruises.com
20. KM Bidadari Cruises, PT CitrakarsaIntiSamudra – www.kmbidadari-cruises.com
21. PT Raja Ampat Dive Resort – www.rajaampatdiveresort.com
22. Papua Paradise Eco Resort – www.papuaparadise.com