Pemerintah Nusa Tenggara Barat kembali menggelar acara tahunan Festival Pesona Tambora 2017 yang kali ini dipusatkan di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat. Event tersebut sekaligus memperingati 202 tahun hari jadi Kabupaten Dompu, yang jatuh pada 11 April 2017.
Rangkaian acara Festival Pesona Tambora 2017 dimulai sejak 3 April di Kabupaten Sumbawa Barat dengan atraksi paralayang, seni budaya rakyat, dan Barapan Kebo. Sehari berselang, pelepasan peserta Tambora Challenge 320 K, Barapan Ayam, dan Kuliner disajikan di Sumbawa Barat. Serta, workshop koreografi di Istana Asi Mbojo, Kota Bima.
Sebelumnya, Festival Pesona Tambora 2017 sudah dimeriahkan dengan pemecahan rekor MURI untuk pawai rimpu terbanyak yang sukses digelar di Dompu, NTB. Sekitar 13.009 peserta pawai busana Adat Mbojo Rimpu sah memecahkan rekor MURI. (Video “Tarian Massal Tradisional Dompu Pecahkan Rekor Dunia” di KOMPASTV)
Bupati Dompu Drs. H. Bambang M. Yasin mengungkapkan, FPT digelar karena sudah menjadi kalender tetap Nasional melalui Kementerian Pariwisata.
“Tahun ini harus ada hal dan ide-ide baru untuk memecahkan rekor baru dari event sebelumnya, seperti festival Katente dan Ngondo Tembe,” ungkap Bupati.
Festival Pesona Tambora digelar dengan tujuan agar ada efek terhadap perkembangan pariwisata di Propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), khususnya di Dompu, baik kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara.
“Tahun lalu target kunjungan 2 juta wisatawan sudah tercapai, tahun ini 4 juta dan Dompu harus ikut mensukseskan guna tercapainya target tersebut, salah satunya melalui FPT 2017 ini,” kata Bupati.
Sementara itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan kepada seluruh stakeholder pariwisata di daerah untuk membuat event berskala internasional. Baginya, ini adalah cara yang paling cepat dan mudah untuk memperkenalkan Pariwisata ke seluruh penjuru dunia.
“Begitu Mandalika Lombok dijadikan satu dari 10 top destinasi prioritas maka semua harus dibuat standar internasional. Koreografer international, designer harus professional, atraksinya kelas dunia, auranya dunia, karena itu yang akan membuat wisatawan mancanegara selalu ingin kembali ke Indonesia,” kata Arief Yahya.
Selain kegiatan pentas seni dan budaya, dalam Festival Pesona Tambora 2017 digelar juga trail adventure, sepeda gunung, memancing, paramotor dan kegiatan lainnya. Seperti tahun sebelumya, kegiatan ini juga menghadirkan pengembangan ekonomi kreatif, penghijauan hutan kawasan Gunung Tambora, pameran produk unggulan seperti kopi tambora, pasar rakyat, serta pesta kuliner khas daerah.
Gunung Tambora sendiri merupakan stratovolcano aktif yang terletak di Pulau Sumbawa, NTB. Letusannya yang melenda dahulu menjadi letusan terbesar sejak letusan Danau Toba. Sebelumnya, Gunung Tambora memiliki tinggi 4.882 m dpl dan menjadi puncak tertinggi kedua di Indonesia setelah Jaya Wijaya. Letusannya tahun 1883 begitu besar hingga melenyapkan hampir separuh tubuhnya dimana kini menyisakan gunung setinggi 2.851 m dpl. Kondisi tersebut sesuai dengan nama Tambora snediri yang berasal dari dua kata, yakni ta dan mbora yang berarti ajakan menghilang.
Saat erupsi, letusan Tambora terdengar hingga ke Pulau Sumatera, Makassar dan Ternate sejauh 2.600 km. Berikutnya, 400 juta ton gas sulfur menguasai langit hingga jauh di atas awan mencapai 27 mil ke strastofer, debu tebalnya bahkan telah menyelimuti Pulau Bali dan mematikan vegetasinya. Begitu tebalnya abu berterbangan di langit, sepanjang daerah dengan radius 600 km dari gunung tersebut terlihat gelap gulita selama dua hari karena sinar Matahari tak mampu menembus tebalnya abu.
Kaldera abadi akibat letusan pun sangat besar seluas 7 km, sementara jarak antara puncak dengan dasar kawahnya sedalam 800 meter. Total kematian yang ditimbulkan adalah 71.000 jiwa, bahkan ada sumber yang menyebut data korban hingga 92.000 jiwa. Abu dan debu Tambora melayang dan menyebar mengelilingi dunia, menyobek lapisan tipis ozon, menetap di lapisan troposfer selama beberapa tahun kemudian turun melalui angin dan hujan ke Bumi. Satu tahun berikutnya (1816), sering disebut sebagai tahun tanpa musim panas karena terjadi perubahan drastis dari cuaca Amerika Utara dan Eropa yang disebabkan oleh debu letusan Tambora ini. Selain itu, terjadi gagal panen di China, Eropa dan Irlandia. Bahkan, mengakibatkan tragedi kelaparan di Perancis telah menyulut kerusuhan di negeri itu.