Pengembangan Destinasi Akan Selaras dengan Penciptaan SDM Pariwisata

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio akan berupaya memenuhi keberadaan Sumber Daya Manusia (SDM) pariwisata tanah air yang ditargetkan mencapai 13 juta orang pada 2020.

Wishnutama Kusubandio usai mengikuti Rapat Terbatas (Ratas) di Istana Negara Jakarta, Senin (11/11/2019) mengatakan pengembangan lima destinasi super prioritas yang telah ditetapkan Presiden serta destinasi lainnya di Indonesia harus selaras dengan penciptaan lapangan kerja sekaligus pemenuhan SDM Pariwisata yang ditargetkan mencapai 13 juta pada 2020 dan meningkat hingga 15 juta di tahun 2024.

“Seperti yang disampaikan Bapak Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas di Istana Negara bahwa SDM menjadi kunci negara kita untuk bisa melompat. Untuk itu kita akan berupaya maksimal untuk menciptakan lapangan kerja sekaligus SDM pariwisata yang kompeten di bidangnya serta memiliki standar global,” kata Wishnutama.

Pelayanan SDM dalam bidang kepariwisataan meliputi hospitality, daya tarik dan destinasi, event, serta travel dan layanan transportasi.

Dalam upaya menghasilkan SDM pariwisata yang andal, Wishnutama mengatakan akan memaksimalkan keberadaan Unit Pelaksana Teknis (UPT) yakni Politeknik Pariwisata dan Sekolah Tinggi Pariwisata yang berada di bawah naungan Kemenparekraf.

Dimana dalam penerapannya UPT tersebut menerapkan kurikulum berstandar global, yakni mengacu pada Tedqual UNWTO atau kurikulum yang tersertifikasi Badan Pariwisata Dunia (UNWTO).

“Selain itu juga dalam kurikulum di setiap UPT dilakukan berbagai program lain seperti kursus kewirausahaan pariwisata yang bekerja sama dengan industri serta membuka kelas internasional,” kata Wishnutama.

Tidak hanya itu, Kemenparekraf juga akan meningkatkan peran industri dan lembaga lain dalam meningkatkan SDM Pariwisata yang tersertifikasi. Ditargetkan hingga akhir tahun 2019 terdapat 500 ribu SDM pariwisata yang tersertifikasi.

“Kami juga akan terus memperkuat pelatihan-pelatihan sebagai bentuk kemitraan usaha masyarakat seperti untuk bidang pemandu wisata, kuliner, dan homestay. Tenaga kerja yang digunakan akan dikembangkan dari daerah atau asal destinasi tersebut,” kata Wishnutama.

Tak lupa pula penekanan terhadap proses kreatif serta teknologi yang nantinya akan memberikan nilai tambah bagi SDM pariwisata dan ekonomi kreatif.

Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas terkait “Program Cipta Lapangan Kerja” menginstruksikan empat hal, yang salah satunya adalah melakukan reformasi besar-besaran dalam penyiapan SDM.

“Ini akan menjadi kunci negara kita bisa melompat atau tidak bisa melompat,” kata Presiden Joko Widodo.

Presiden mengatakan bahwa pembenahan pendidikan vokasi SMK dan politeknik harus bisa tereksekusi dengan baik di lapangan yang dalam penerapannya juga bisa melibatkan pihak swasta.

“Pelatihan vokasi juga tidak hanya dilakukan oleh BLK (Balai Latihan Kerja), tapi swasta juga dilibatkan, melibatkan BUMN serta lembaga kursus lainnya,” kata Joko Widodo.