Kuala Kencana: Kota di Rimba Belantara Papua

Kuala Kencana adalah kota pertama di Indonesia yang menggunakan underground utilitiesu ntuk saluran kabel listrik, komunikasi, distribusi air bersih, dan pengolahan limbah yang terpusat. Tersedia water treatment plant mandiri dengan standar air bersih yang tinggi sehingga air kran (tap water) yang ada di rumah-rumah sudah aman untuk langsung diminum (potable). 


Kuala Kencana adalah sebuah kota mandiri sekira 45 menit dari Timika. Kota yang begitu rapi dan tertata cantik. Jalanan mulus dan lebar dengan berbagai fasilitas pendukung untuk aktivitas warganya. Kuala Kencana berada di dataran rendah bagian tengah-Selatan Papua. 

Walaupun dekat dengan Timika, suasana Kuala Kencana jauh berbeda. Tata ruang Kuala Kencana terencana dengan rapi termasuk memelihara keasrian hutan yang masih ditinggali binatang endemik Papua. Di kiri-kanan jalannya masih terhampar luas hutan hujan tropis subur.

Kuala Kencana yang secara administratif termasuk distrik di Kabupaten Mimika dapat dikatakan sebagai kota maju dan modern. Kota ini dibangun dan dikelola sepenuhnya oleh PT Freeport Indonesia (PTFI), sebuah perusahaan tambang terkemuka di Indonesia. Kawasan Kuala Kencana dekat dengan Bandara Internasional Mozes Kilangin dan Pelabuhan Amamapare sebagai jalur distribusi barang tambang.

Bagi warga Freeport, Kuala Kencana juga dikenal dengan sebutan lowland atau wilayah kerja dataran rendah. Hal itu dikaitkan dengan adanya dataran tinggi bernama Grasberg di Papua Tengah. Untuk menunjang aktivitas tambangnya, PTFI membangun distrik Tembagapura di dataran tinggi (highland) dekat Tambang Grasberg dan Distrik Kuala Kencana di dataran rendah (lowland) yang dekat dengan pusat pemerintahan Timika.

Kota Kuala Kencana sangat bersih, terawat, dan teratur. Tidak ada sampah yang berserakan di pinggir jalan. Rambu-rambu lalu lintas terpasang jelas di banyak tempat, segala petunjuk disajikan dwibahasa dalam Bahasa Indonesia diikuti bahasa Inggris di bawahnya. Tempat parkir disediakan khusus termasuk untuk sepeda lengkap dengan besi pengamannya.

Perilaku mengemudi di Kuala Kencana sangat taat aturan dan santun. Mereka akan mendahulukan pejalan kaki dan sepeda serta kendaraan yang masuk dari arah kanan apabila berpapasan di persimpangan. Bahkan, seringkali pengemudi akan menghentikan laju kendaraannya saat mendahulukan kendaraan lain. Umumnya warga mengemudi di bawah batas kecepatan maksimal yang telah ditentukan, menggunakan sabuk pengaman, dan parkir tertib di garis parkir yang telah ditentukan. 

Perumahan di kota ini dibangun rapi dan teratur, tanpa pagar dan halamannya dihiasi taman dengan halaman rumput luas, hijau dan terawat, serta di setiap komplek dilengkapi playground. Tidak ada tiang jalur kabel listrik atau kabel telepon yang terlihat di lingkungan ini karena semuanya tertanam rapi di dalam tanah. Jarak antarrumah lapang dengan halaman rumput cukup luas. Selain rumah (landed housing), ada juga beberapa blok apartemen dan barak bergaya Barat dengan standar serupa.

Selain gedung perkantoran PT Freeport Indonesia (PTFI) dan komplek perumahan karyawan. Ada pula perbagai jenis lapangan mulai dari sepak bola, badminton indoor, futsal indoor, kolam renang, hingga golf. Ada alun-alun (The Plaza), gereja, masjid, aula, shopping center lengkap dengan supermarket (Hero), salon (Rudy Hadisuwarno), perpustakaan, serta layanan perbankan (CIMB Niaga dan Mandiri). Ada juga beberapa restoran ala barat dan oriental dengan standar terjaga. Untuk klinik dan medical services dikelola oleh International SOS dan sekolah internasional YPJ. 

Fasilitas di Kuala Kencana terbilang lengkap namun semua fasilitas tersebut hanya dapat dinikmati karyawan dan keluarganya. Misalnya untuk berbelanja di Hero Supermarket setempat, kasir hanya dapat melayani transaksi dengan terlebih dahulu memindai (scan) barcode yang terdapat pada kartu khusus yang disebut Universal ID PTFI. Kartu ini biasanya hanya dimiliki karyawan dan keluarganya/tamu. Setiap kendaraan yang akan masuk ke Kuala Kencana mungkin harus melewati pemeriksaan ketat dan menyeluruh dari petugas keamanan di checkpointperbatasan Timika-Kuala Kencana.

Kuala Kencana memang merupakan kawasan terbatas yang dikelola oleh PTFI dan bukan tujuan wisata. Apabila Anda berkesempatan mendapatkan izin untuk memasukinya atau memiliki kenalan dari penguninya maka dapat memberikan pengalaman yang menarik.