Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mendukung pengembangan destinasi Labuan Bajo dengan akan membangun Pusat Daur Ulang (PDU) sampah dan bank sampah induk di Kabupaten Manggarai Barat. Kapasitas bank sampah tersebut mencapai 5 ton per hari. Saat ini pematangan program dan kerja sama sedang dikerjakan. Ditargetkan, pusat daur ulang sampah di Manggarai Barat akan terealiasi di Juni 2018.
Direktur Pengelolaan Sampah KLHK, Ir. Sudirman, MM., menjelaskan bahwa hal tersebut bertujuan menjadikan Manggarai Barat yang bersih, semangat peduli lingkungan yang tinggi dari masyarakat, dan memberikan value yang lebih dari pengelolaan sampah itu bagi masyarakat. Memberikan nilai lebih bagi masyarakat dalam pengelolaan sampah adalah hal yang penting. Sebab dengan memberikan manfaat circular economi akan lebih mudah memberi pemahaman kepada masyarakat.
Nantinya KLH akan melibatkan masyarakat ataupun komunitas yang ada akan diberikan pendampingan. Bagaimana menjadikan sampah yang dihasilkan menjadi produk yang bernilai. Sampah yang masuk akan pilah-pilah dimana sampah organik bisa jadi kompos dan anorganik dicacah menjadi macam-macam bahan.
Selain itu, KLHK sudah bekerja sama dengan Pupuk Indonesia. Nantinya Pupuk Indonesia akan mengambil bahan baku dari pusat daur ulang sampah di Manggarai Barat. Bahan pupuk tersebut akan disesuaikan dengan standar yang diminta Pupuk Indonesia
Kabupaten Manggarai Barat sendiri menjadi salah satu fokus pengembangan dalam menghadapi IMF-World Bank Annual Meeting 2018. Itu karena Labuan Bajo merupakan salah satu dari 10 destinasi prioritas dan semakin menjadi favorit para peserta atau delegasi pertemuan Bank Dunia itu. Oleh karena itu, pengelolaan sampah tentunya menjadi sangat penting. Ia pun berharap dengan dukungan penuh dari KLHK akan semakin memperkuat posisi Indonesia dalam penilaian Travel and Tourism Competitiveness oleh World Economic Forum (WEF).