Arief Yahya mengatakan bahwa warga Purwakarta harus bangga karena Taman Air Sri Baduga ini merupakan taman terbesar dan terindah se-Asia Tenggara. Salah satu air mancur yang terbaik di dunia secara teknologi terletak di Dubai, namun yang indah dilihat dari seni terdapat di Tiongkok.
“Target air mancur ini adalah mendatangkan 1 juta wisatawan, itu berarti, akan ada uang yang beredar sebesar 1 trilyun di Purwakarta ini. Itu sangat mungkin terjadi karena Purwakarta memiliki posisi yang strategis, tepat di antara dua pasar utama destinasi pariwisata yaitu Jakarta dan Bandung,” kata Arief Yahya pada peresmian Taman Air Mancur Sri Baduga di Purwakarta, Sabtu (18/2).
Lanjutnya, Purwakarta dihimbau untuk dijadikan sebagai destinasi utama dunia. Cara memperkenalkannya yaitu melalui event-event bertaraf internasional. Untuk itu, ada rencana membuat event balap sepeda pada September mendatang. Event tersebut diberi nama “Tour de Jatiluhur”.
“Ini merupakan kesempatan bagi para pemain pariwisata di sini untuk mempromosikan pariwisata Purwakarta. Sebenarnya, yang paling tinggi nilainya dari sport event adalah media value-nya, bukan dari direct impact-nya. Mungkin yang datang hanya 30 pebalap, tapi tetap publikasikan secara besar-besaran. Manfaatkan hal ini untuk promosi,” ujar Arief Yahya.
Hanya saja dari sisi amenitas, menurut Arief Yahya, Purwakarta harus memiliki satu tourism resort. Kawasan Sukasari dengan luas 1000 hektar direncanakan untuk dijadikan salah satu Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
Sementara itu, Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, bangga mengembangkan taman wisata di seluruh wilayah Purwakarta karena air memiliki falsafah yang kuat.
“Air bisa berubah sesuai dengan bentuknya, bisa mendinginkan tapi juga mampu menentramkan. Akan tetapi, apabila air dipermainkan maka bencana yang ditimbulkan akan lebih besar daripada api,” kata Dedi Mulyadi.
Purwakarta menghadirkan taman air di tengah-tengah kota untuk dijadikan kekuatan yang membangun semangat masyarakatnya dan membangun rasa nyaman bagi pemerintahannya. Oleh karena itu, Situ Beuleud–danau dimana air mancur berada, mencerminkan sebuah kebulatan tekad untuk berjanji, mengabdi dan berbakti untuk Tanah Air Indonesia.
“Akan tetapi membuat taman saja sudah biasa, harus ada air mancurnya sehingga kita lebih megah daripada Bundaran HI. Oleh karenanya, dibuatlah taman air mancur ini,” lanjutnya.
Air mancur ini merupakan bagian dari pengembangan daerah wisata Situ Buleud yang konstruksinya dimulai sejak 2013. Tahap pertama peresmiannya dimulai pada 2014, diikuti tahap kedua pada 2015. Dalam jangka panjang, akan ada 9 tahap pembangunan dan setiap tahapnya fokus pada fitur-fitur unik serta berbeda dioperasikan oleh teknologi paling modern.
Megahnya Taman Air Sri Baduga ditandai dengan ribuan air mancur yang mengelilingi patung Prabu Kian Santang, Putra Prabu Siliwangi, juga dikenal sebagai Sri Baduga, maharaja paling terkenal yang pernah memerintah Kerajaan Padjajaran kuno. Di sini, Prabu Kian Santang digambarkan duduk bersila di atas bunga lotus raksasa. Air mancur di sekelilingnya tentu sangat indah dilengkapi dengan cahaya berbagai warna.Terlebih, air mancur ini dibangun di tengah danau yang sangat ikonik di Purwakarta yaitu Danau Ditu Buleud.
Pengunjung bisa menikmati atraksi air terjun pada hari Sabtu dan Minggu mulai 19.30-22.00. Atraksi diadakan tiga kali pada rentang waktu tersebut, dengan durasi 25 menit pada setiap atraksi. Tidak dipungut biaya sama sekali untuk menikmatinya.
Untuk menuju Taman Air Sri Baduga, dibutuhkan waktu 2 jam dari Jakarta melalui jalan tol. Kabupaten Purwakarta sendiri kini tengah berkembang menjadi salah satu tujuan wisata. Alamnya yang bagus didukung oleh budaya Sunda yang masih sangat kental.