Presiden Joko Widodo meresmikan Terminal Ultimate Bandara Internasional Supadio Pontianak pada Kamis (28/12) dengan didampingi oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Peresmian terminal baru ini, menjadi momen bersejarah bagi PT Angkasa Pura II (Persero) yang telah menyelesaikan pembangunan terminal ini sejak Juni 2017 lalu dan mengoperasikannya pada 15 Juni 2017 atau sebelum pelaksanaan Angkutan Lebaran 2017.
Presiden Jokowi menuturkan bahwa PT Angkasa Pura II (Persero) selaku operator Bandara Internasional Supadio telah bekerja dengan baik untuk menyelesaikan permasalahan kekurangan kapasitas di terminal bandara-bandara yang dikelola. “Bandara Supadio merupakan wujud kerja keras Angkasa Pura II yang terus ingin memberikan pelayanan terbaik kepada para pengguna jasa bandara. Saya sangat bangga kembali ke Pontianak melalui terminal baru yg megah dan kaya akan ornamen suku dayak ini, kita harapkan bandara ini mampu mencukupi pertumbuhan penumpang 15% di masa depan dan bila memungkinkan harus diperbesar lagi”, tukas Jokowi.
Terminal ultimate Bandara Internasional Supadio memiliki luas yang lebih besar daripada terminal lama yakni sebesar 32.000 m2 dengan kapasitas 3,8 juta penumpang per tahun. Dilengkapi dengan fasilitas check in counter berjumlah 40 unit, conveyor 4 unit, lift 7 unit, escalator 5 unit, CCTV 42 unit serta Flight Information Display System (FIDS) 39 unit.
President Director Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan “Pembangunan terminal baru di Bandara Supadio termasuk unik dan membutuhkan effort lebih. Bangunan terminal baru ini di bangun di lokasi yang sama persis dengan bangunan terminal lama. Pembangunan di bagi menjadi Tahap I dan II, di mana Tahap I dimulai ketika sebagian terminal lama usai dirubuhkan, begitu juga dengan Tahap II dimulai ketika sebagian lain dari terminal lama dihilangkan. Tentunya dilakukan berbagai penyesuaian agar bandara secara keseluruhan dapat tetap berjalan normal saat dilakukan pengembangan terminal”, terang Awaluddin.
Kini, akhirnya diresmikan langsung oleh Bapak Presiden Jokowi, semakin menambah kebanggaan kami, lanjut Awal. Dan masyarakat Dayak khususnya atau masyarakat Pontianak dapat berbangga hati mulai hari ini sudah memiliki bandara dengan kapasitas hampir 6x lipat bedanya dengan terminal lama.
Tidak hanya area terminal yang berkapasitas besar, area parkir pun memiliki kapasitas besar yakni dapat menampung 600 unit mobil dan 300 unit motor.
Dengan adanya pengoperasian Terminal Ultimate Bandara Internasional Supadio, pendapatan tahun ini diestimasikan akan mengalami penaikan dibandingkan periode sama tahun 2016 Rp 104,62 miliar atau meningkat 23% menjadi Rp 128,8 miliar dengan laba usaha Rp 7,6 miliar.
Saat ini, Bandara Internasional Supadio, telah melayani 118 penerbangan per hari yang dilayani oleh Garuda Indonesia, Citilink, Sriwijaya Air, NAM Air, Wings Air, Batik Air, Lion Air, Xpress Air, Air Asia. Sedangkan internasional flight dioperatori oleh Wings Air dan Airasia.
“Kedepan, kami akan terus mengajak maskapai untuk membukan penerbangan internasional dari dan menuju Pontianak. Mengingat Pontianak memiliki destinasi pariwisata yang cukup bagus dan layak untuk diperkenalkan ke dunia luar”, pungkas Awaluddin.
Bandara Internasional Supadio Pontianak memiliki konsep modern sekaligus ramah lingkungan. Modern karena bandara ini dirancang menyamai bandara Suvarnabhumi di Bangkok. Ramah lingkungan karena sebagian cadangan listriknya dipenuhi dari panel surya. Dengan terminal baru tersebut dipastikan pertumbuhan pariwisata serta ekonomi akan semakin meningkat.
“Dasarnya adalah komitmen Indonesia Incorporated. Pariwisata serta ekonomi Kalimantan khususnya Kalimantan Barat sangat potensial untuk dikembangkan, ” ujar Menhub Budi Karya, Kamis (28/12).
Secara komersil pengembangan Bandara Internasional Supadio menjanjikan masa depan yang baik bagi Kalimantan Barat. Terlebih Kota Pontianak berada di posisi yang sangat strategis secara geografis. Konektivitas menjadi bagian yang penting dalam perkembangan ke depan. Belum lagi potensi pariwisatanya yang luar biasa. Pengembangan ini dipastikan akan mempercantik serta memudahkan pergerakan wisatawan.
Pujian pun dilayangkan Presiden Joko Widodo. Presiden mengagumi arsitektur Bandara Supadio yang bertemakan kedaerahan. Sehingga jati diri daerah tidak terlupakan.
“Saya tadi melihat Bandara Supadio ini begitu sangat megahnya. Kental dengan ornamen Dayak. Ini penting sebab bandara ini merupakan gerbang pariwisata Kalimantan Barat,” ucap Presiden Jokowi.
Presiden pun menginstruksikan untuk mengantisipasi pertumbuhan jumlah penumpang di tahun-tahun berikutnya. Sehingga nantinya direncanakan pengembangan kembali terminal Bandara Supadio menjadi dua kali lipat.
“Untuk tahun ini jumlah penumpang Bandara Supadio telah mencapai 3,5jt/ tahun naik 15% dari tahun sebelumnya. Jika setiap tahun meningkat 15%, maka kedepan pengembangan terminal perlu dilakukan lagi,” ujar Presiden Joko Widodo.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya pun ikutan happy. Reputasi sebagai airport kelas dunia, kata Arief Yahya, sudah disandang Bandara Supadio Pontianak. Dengan terminal baru, pelayanan wisatawan diyakini akan semakin mumpuni.
“Bulan Juli kemarin Bandara Supadio sudah menjadi yang terbaik pada survei Airport Service Quality (ASQ) Quarter II/2017 versi Airport Council International (ACI). Tentunya dengan terminal yang lebih keren pelayanannya akan semakin meningkat. Semakin nyaman wisatawan berwisata di Kalimantan Barat,” kata Menpar Arief Yahya.