Ekowisata di Misool, Raja Ampat

Keprihatinan Andrew Miners terhadap kondisi bawah laut yang terancam rusak membuatnya bermimpi membangun sebuah proyek konservasi dimulai sejak 2005.  Raja Ampat menjadi pilihannya mengingat kawasan ini kaya keanekaragaman hayatinya, terutama terumbu karang. Berbekal semangat, kecintaan pada lingkungan, dan kepercayaan bahwa usaha konservasi tersebut dapat membuat perubahan maka Andrew merancang sebuah bisnis ekowisata dimana seluruh sistem pelaksanaannya berbasis ramah lingkungan. Ini jelas dapat menjadi contoh bagi yang lain yaitu bukan hanya meraup untung dari keindahan alam Indonesia tetapi juga turut menjaga sekaligus memberdayakan masyarakatnya.

Misool Eco Resort: Dive Resort and Conservation Center, adalah salah satu resort terbesar yang memiliki hak kelola ekowisata dengan sistem pengelolaan berkelas internasional di kawasan Misool, Kepulauan Raja Ampat, Provinsi Papua Barat. Resort cantik ini semakin menarik karena telah mempelopori usaha konservasi terpadu dan revitalisasi lingkungan sekaligus pemberdayaan masyarakat di sekitar kawasan terebut. Perlu diketahui bahwa kawasan Raja Ampat menyimpan sekira 75% jenis karang yang ada di dunia dan masih sangat alami, nyaris tak terjamah. Untuk itulah pengembangan kawasan wisata di tempat ini tentunya perlu diiringi upaya konservasi lingkungan.

Adalah Andrew Miners, pendiri sekaligus managing director resort yang luasnya mencapai 2 kali lipat Singapura ini. Ia bersama-sama istrinya, Marit Miners, dibantu sejumlah staf yang juga terdiri dari beberapa warga lokal, mereka membangun mimpinya mendirikan sebuah konservasi laut yang bersinergi bersama sebuah paket bisnis ekowisata. Rekan-rekan Andrew Miners sendiri adalah sejumlah penyelam independent, ahli konservasi, petualang, dan tentunya para pemimpi yang mengharap keindahan kawasan ini tetap lestari.

Andrew dan kawan-kawannya melakukan sejumlah usaha konservasi untuk melindungi aset keindahan dan kekayaan alam di kawasan Misool. Setelah mendapat izin bagi usaha resort, Andrew juga menyewa kawasan sekitar pulau seluas 425 km². Kawasan inilah yang dijadikan kawasan No-Take Zone atau kawasan konservasi yang dilindungi. Tahun 2010, kawasan No-Take Zone diperluas menjadi 1220 km². Inilah kawasan konservasi atau kawasan terlindung pertama yang ada di Raja Ampat.

Misool Baseftin menjadi nama badan konservasi yang menaungi kawasan Misool dan resmi terdaftar. Pendekatan konservasi yang dilakukan oleh resort ini mencakup banyak bidang, diantaranya adalah menetapkan kawasan No-Take Zone sebagai pusat konservasi, restorasi, dan ekowisata. Pengolahan sampah juga sangat diperhitungkan di kawasan ini. Penggunaan energi, air, dan lainnya menjadi isu penting serta disosialisakan kepada warga dan tamu agar bersama-sama menghemat sumber daya alam dan bijak dalam pemakaiannya.

Untuk mendukung pengawasan dan penjagaan kawasan ini, dibentuklah juga Ranger Patrol. Kawasan Misool Eco resort yang meliputi sejumlah pulau tak berpenghuni berbentuk tapal kuda ini dijaga oleh patroli rutin oleh sejumlah ranger yang adalah warga lokal. Ranger lokal ini merupakan salah satu upaya Misool Eco Resort memberdayakan masyarakat sekitar kawasan dan membangun kesadaran mereka tentang betapa penting melindungi tanah mereka yang kaya dan spektakuler cantiknya. Para ranger yang terlatih tersebut bertugas menjaga dan menjamin kawasan ini aman dari kegiatan yang dapat mengancam ekosistemnya, seperti penangkapan ikan dengan cara-cara yang dapat merusak biota laut, usaha pemancingan besar-besaran, perburuan sirip ikan hiu dan telur atau daging penyu, dan lain sebagainya.

Raja Ampat Shark and Manta Sanctuary dan Misool Manta Project adalah proyek konservasi yang tujuannya adalah untuk menjaga kelestarian ikan hiu dan pari manta yang menjadikan perairan sekitar Raja Ampat sebagai jalur lintas bahkan habitat mereka. Dive Guide Training Program adalah program bagi para penyelam yang juga melibatkan warga lokal agar menjadi penyelam yang handal dan terampil serta bersertifikasi.

Reef Restoration Project adalah proyek khusus untuk upaya restorasi karang di kawasan No-Take Zone. Usaha ini dimulai pertama kali tahun 2007 yaitu dengan cara membuat kerangka sebagai basis bagi tumbuhnya karang baru. Proyek ini bahkan melibatkan pengunjung resort. Mereka diajak menghadiri presentasi yang dinamakan ‘Reef Restoration Experience’ untuk mendapatkan pengetahuan tentang terumbu karang dan usaha restorasinya.

Ada hal lain yang positif dilakukan Misool Baseftin ini yaitu mereka melakukan permberdayaan masyarakat sekitar. Dimulai sejak 2011, mendirikan Taman Kanak-Kanak di Desa Fafanlap. Hal itu juga sebagai bagian dari perjanjian dengan masyarakat lokal. Dibangun juga perpustakaan bagi sekolah-sekolah di desa terdekat. Semua ini bermula dari usaha Razak Tamher, kepala ranger Misool Eco Resort yang menggagas perpustakaan keliling dari satu desa ke desa lainnya. Pengunjung diundang untuk berpartisipasi dalam program ini dengan cara membawa dan mendonasikan buku-buku bagi koleksi perpustakaan. Selain itu, resort ini juga menjadi sponsor yang membayar gaji sejumlah guru di tiga desa.

Kiranya, usaha yang dilakukan Andrew bersama timnya akan dapat menjadi contoh bagi yang lain. Bahwa kegiatan ekowisata tidak seharusnya menjadikan suatu kawasan tersebut justru semakin rusak. Kegiatan dan bisnis ekowisata justru harus dapat menjaga dan melindungi keindahan dan ekosistem sebuah kawasan sebagai aset utama kelangsungan bisnis itu sendiri dan terlebih lagi bagi keselamatan lingkungan dan ekositem Bumi.

Misool Eco Resort: Dive Resort and Conservation Center sendiri berlokasi sekira 165 kilometer dari pelabuhan terdekat dan sekira 20 kilometer dari desa terdekat. Pulau tak berpenghuni ini kemudian dikelola dengan standar internasional dan berbasis ramah lingkungan. Batbitim adalah pulau yang menjadi pusat bagi resort ini. Terdapat sejumlah vila atau cottage yang dibangun di kawasan resort yang menawarkan kenyamanan berkelas dan mewah dengan latar kecantikan alam yang amat elok. Sebagai sebuah resort mewah dan mahal (bertarif euro), tempat ini memang membatasi jumlah tamunya sekira 32 orang saja. Kesan eksklusif tentu akan Anda dapatkan di pulau yang keindahan alam pantai berikut alam bawah lautnya disebut terbaik yang ada di Indonesia bagian timur. Tempat ini juga disebut sebagai mini-eco-paradise dengan luas wilayah khusus sekira 1220 km² atau disebut No-Take Zone. Untuk informasi lebih lengkap dan menyeluruh tentang Misool Eco Resort, dapat dilihat di sini.